Biografi Sahabat Hassan bin Tsabit Al-Anshary

 
Biografi Sahabat Hassan bin Tsabit Al-Anshary
Sumber Gambar: Ilustrasi (Foto ist)

Daftar Isi Biografi Sahabat Hassan bin Tsabit Al-Anshary

1.    Riwayat Hidup
1.1  Lahir
1.2  Wafat

2.    Kisah-kisah
2.1  Hidup Pada Dua Masa
2.2  Penyair Ulung yang Senantiasa Membela Islam
2.3  Berjihad dengan Syair
2.4  Syair-syair Hassan bin Stabit

3.    Chart Silsilah Sanad

4.    Referensi

Nama lengkapnya adalah Abu Walid Hassan bin Tsabit Al-Anshary. Beliau merupakan sahabat Nabi Muhammad SAW yang piawai dalam berpuisi karena beliau berasal dari kaum yang memiliki cita rasa puisi yang bagus.

1. RIwayat Hidup

1.1 Lahir

Hassan bin Tsabit Al-Anshary lahir di Madinah sebelum tahun gajah.

1.2 Wafat

Imam Ibn Ishaq berkata : “Hassan bin Tsabit wafat di kota  Madinah tahun 54 Hijriyah pada usia 120 tahun. 60 tahun beliau hidup pada masa jahiliyah dan 60 tahun pada masa Islam.

2. Kisah-kisah

2.2 Hidup Pada Dua Masa

Hassan bin Tsabit Al-Anshary adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang berumur Panjang. Beliau hidup pada dua masa, setengah umurnya beliau habiskan pada masa jahiliyah dan setengahnya lagi beliau jalani bersama Islam, seperti yang dikatakan oleh Imam ibn Ishaq, “Hassan bin Tsabit berusia 120 tahun. 60 tahun beliau hidup pada masa jahiliyah dan 60 tahun pada masa Islam.”

2.2 Penyair Ulung yang Senantiasa Membela Islam

Sebelum memeluk Islam, Hassan bin Tsabit Al-Anshary adalah penyair yang gigih dan lantang dengan syair-syairnya menjelekkan Islam, namun setelah beliau memeluk Islam senantiasa membela Islam dan Rasulullah SAW dari kecaman para kaum musrikin dan kafirin, terutama para penyair pada masa itu.

Beliau memiliki gelar julukan antara lain: Abu Abdurrahman, Abul Walid dan Abul Hussam (bapaknya pedang terhunus) lantaran beliau siaga membela Rasulullah SAW dengan segala apapun kemampuaan yang beliau miliki, terutama lisannya. Beliau berjihad dengan bersyair melawan para kaum kafirin dan musyrikin, khususnya para penyair yang kontras dengan Islam.

Beliau pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam: Ya Rasulullah, apakah aku boleh membela diri engkau dengan syair-syairku? Rasulullah menjawab: Seseorang yang dibolehkan membela Nabinya dengan pedang, maka ia boleh juga membela Nabinya dengan syair-syairnya."

Imam al-Qusthullaniy dalam kitab Mawahibul Laduniyah menyebutkan doa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam kepada seorang sahabat bernama Sayyidina Hassan Bin Stabit Radhiyallahu Anhu:

اللهم أيده بروح القدس

Artinya: Ya Allah, berikan kekuatan kepadanya dengan ruh quds (malaikat Jibril)."

Disebutkan bahwa malaikat Jibril membantu sayyiduna Hassan Bin Stabit dengan mendatangkan 70 bait syair. Belum diketahui secara pasti apakah 70 bait syair tersebut malaikat Jibril langsung memberikannya kepada sayyiduna Hasan berbentuk catatan atau sekedar ditalqinkan saja.

Terlepas perbedaan pendapat bagaimana teksnis yang dilakukan oleh malaikat Jibril Alaihis salam, riwayat ini benar-benar menunjukan hal yang sangat spektakuler di zamannya. Belum pernah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mendoakan seorang sahabat dengan doa sedahsyat ini, sampai meminta kepada Allah Taala agar malaikat Jibril ikut serta membelanya.

2.3 Berjihad Dengan Syair

Suatu ketika, Hassan bin Tsabit Al-Anshary diminta oleh Rasulullah SAW dating ke Masjid Nabawi. Sesampainya beliau di Masjid Nabawi, beliau mengucapkan salam kepada Rasulullah SAW dan para sahabat yang dating lebih dulu. Nabi Muhammad SAW berkata, “Wahai Hassan, engkau tentu mengetahui yang telah dilakukan kaum musyrikin Mekkah. Karena itu, padamkanlah semangat mereka dengan sajak-sajak syairmu. Sebaiknya bangkitkanlah semangat kaum muslimin dengan sajak-sajakmu.”

“Demi Allah yang telah mengutus engkau dengan kebenaran, sungguh aku akan menyakiti orang-orang kafir Mekkah dengan puisi saya, bagaikan sayatan di kulit mereka,” jawab Hassan bin Tsabit spontan.

“Hendaknya engkau tidak terburu-buru, wahai Hassan,” ujar Rasulullah SAW. “Abu Bakar lebih mengetahui tentang garis nasab orang-orang Quraisy. Sebaliknya, garis silsilahku juga mereka mengetahui. Maka sebaiknya engkau terlebih dahulu mengetahui garis keturunanku. Tanyakanlah hal itu kepada Abu Bakar.”

Hassan ibn Tsabit lantas pamit, untuk kemudian bertemu dengan Abu Bakar ash-Shiddiq. Beliau pun menanyakan tentang garis nasab Rasulullah SAW kepada Abu Bakar. Sesudah itu, sang penyair ini kembali lagi ke Masjid Nabawi.

“Ya Rasulullah, aku kini telah mengetahui garis keturunan engkau. Maka demi Allah yang telah mengutus engkau dengan kebenaran, aku akan mencabut engkau dari kelompok mereka, bagaikan tercerabutnya gandum dari adonan.” tutur Hassan.

“Wahai Hassan, sungguh Jibril akan senantiasa mendukung engkau selama engkau meruntuhkan semangat kaum musyrikin itu dengan puisi-puisimu dalam membela Allah dan Rasul-Nya,” jelas Rasulullah SAW. Kata-kata yang memompa semangat  Hassan ibn Tsabit.

Demikianlah, Hassan hampir tak pernah absen dalam setiap medan peperangan. Beliau senantiasa berada di sisi Rasulullah SAW. Setiap medan laga, beliau tampil di hadapan pasukan musyrikin, untuk mengumandangkan sajak-sajak yang menciutkan nyali para musuh.

2.4 Syair-syair Hassan bin Tsabit

Di antara Syair-syair sayyiduna Hassan bin Tsabit Radhiyallahu anhu:

هجوت محمدا برا تقيا * رسول الله شيمته الوفاء فإن أبي ووالده وعرضي * لعرض محمد منك وقاء . ثكلت بنيتي إن لم تروها * تثير النقع من كنفي كداء
يبارين الأعنة مصعدات * على أكتافها الأسل الظماء
تظل جيادنا متمطرات * تلطمهن بالخمر النساء
فإن أعرضتمو عنا اعتمرنا * وكان الفتح وانكشف الغطاء
وإلا فاصبروا لضراب يوم * يعز الله فيه من يشاء
وقال الله: قد أرسلت عبدا * يقول الحق ليس به خفاء
وقال الله: قد يسرت جندا * هم الأنصار عرضتها اللقاء
لنا في كل يوم من معد * سباب أو قتال أو هجاء
فمن يهجو رسول الله منك * ويمدحه وينصره سواء
وجبريل رسول الله فينا * وروح القدس ليس له كفاء

Syair tersebut disebutkan oleh Imam Muslim dalam kitab shahihnya pada hadis no: 2490.

3. Chart Silsilah Sanad

Berikut ini chart silsilah sanad guru Hassan bin Tsabit dapat dilihat DI SINI.

4. Referensi

  1. Dikutip dari kitab Ittihaful Amajid Bi Nafaisil Fawaid karya Abu Munyah as-Sakunjiy at-Tijaniy jilid 2 halaman 55.
  2. Dan berbagai sumber pendukung lainnya
 

Lokasi Terkait Beliau

    Belum ada lokasi untuk sekarang

List Lokasi Lainnya