Biografi Imam at-Thabrani

 
Biografi Imam at-Thabrani

Daftar Isi

1.    Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1  Lahir
1.2  Riwayat Keluarga
1.3  Nasab
1.4  Wafat

2.    Sanad Ilmu dan Pendidikan
2.1  Guru-guru
2.2  GMurid-Murid

3.    Perjalanan Hidup dan Dakwah
1.3  Riwayat Tentang Imam at-Thabrani

4.    Karya-karya Imam at-Thabrani
5.    Referensi

 

1.  Riwayat Hidup dan Keluarga

1.1 Lahir
Imam Thabrani lahir di bulan Safar tahun 260 H , di kota Akka di tengah keluarga yang terhormat dari kabilah Lukham Suku Yaman yang kemudian bermigrasi ke Quds Palestina. Beliau terlahir dengan nama lengkap Abu Qasim Sulaiman bin Ahmad bin Ayyub Al-Lakhmi As-Syam At-Thabrani.

1.2 Riwayat Keluarga
Dari pernikahannya Imam Thabrani dikaruniai satu orang anak laki-laki, yaitu : Muhammad atau Abu Dzar

Abu Bakar Ibnu Mardawaih dalam buku Tarikhnya mengatakan; "Tatkala Imam Thabrani datang yang kedua kalinya ke Asfahan pada tahun 310 (tiga ratus sepuluh) Hijriyah, beliu disambut oleh Gubernur Abu Ali Ahmad bin Rustum dengan menciuminya, memeluknya, memberikan pertolongan yang baik kepadanya dan memberikan bagian tertentu yang diambilkan dari Dar Al-Kharaj(Iembaga Pajak). Pemberian tersebut beliau terima sampai tutup usia.”
Beliau  memberikan nama kepada anaknya, Muhammad, dengan Abu Dzar dikarenakan biaya untuk kelahiran beliau berasal dari uang tersebut.

1.3 Wafat
Imam Thabrani hidup selama seratus tahun lebih sepuluh bulan." Al-Hafizh Abu Nu'aim mengatakan, "Imam Thabrani  meninggal pada tanggal 29 Dzulqo’dah tahun 360 Hijriyah di Isfahan. Dan dikebumikan di samping kubur Hamamah Ad-Dausi, salah seorang Sahabat Nabi Muhammad SAW.

2.  Sanad Ilmu dan Pendidikan

Ad-Dzahabi meneceritakan bahwa awal mula Imam Thabrani mencari ilmu pada tahun 273 Hijriyah. Ketika itu diajak oleh ayahnya, seorang ahli Hadis dari kawasan Duhaim. Perjalanan pertama kalinya ia lakukan pada tahun 275 Hijriyah. Ia terus menerus melakukan perjalanan mencari ilmu. Lalu berkelana ke Quds Palestina, juga ke Syiria dan Qaisariyah untuk menghafal Al-Qur'an dan memperdalam ilmu agama, dilanjutkan kemudian dengan mengunjungi Makkah, Madinah, Yaman, Syam, Mesir, Irak, Iran, Semenanjung Saudi Arabia, Afganistan, Baghdad, Kufah, Bashrah, Asfahan, Khuzastan dan lain-lain dalam rangka mempelajari hadits Nabi, selama kurun kurang lebih 30 tahun.

Beliau sampai di Irak, setelah selesai melakukan perjalanan dari Mesir, Syam,Hijaz dan Yaman. Seandainya beliau menuju Irak lebih terlebih dahulu, maka kemungkinan akan menemukan sanad yang lebih banyak.
Selain itu, pada tahun 290 H. Imam Thabrani mengunjungi Isfahan dan menetap di sana. Imam Thabrani selain menetap Isfahan beliau juga mengajar Ilmu dan menulis kitab di sana hingga akhir hayatnya.

2.1 Guru-guru
Hasyim bin Murtsid At-Thabarani

  1. Abu Zur'ah At-Tsaqafi
  2. Ishaq Ad-Dabari
  3. Idris Al-Aththar
  4. Basyar bin Musa
  5. Hafsh bin Umar Sanjah,
  6. Ali bin Abdil Aziz Al-Baghawi
  7. Miqdam bin Dawud Ar-Raini
  8. Yahya bin Ayyub Al-Allaf
  9. Abu Abdirrahman An-Nai
  10. Abdullah bin Muhammad bin Said bin Abi Maryam
  11. Abu Khalifah Al-Jamhi
  12. Ibnu Uqdah, Ahmad
  13. Ahmad bin As-Shahhaf

2.2 Murid-murid

  1. Abu Bakar Ibnu Mardawaih
  2. Al-Faqih Abu Umar Ahmad bin Al-Husain Al-Bisthami
  3. Al-Husain bin Ahmad bin Al-Marzaban
  4. Abu Bakar bin Abi Ali Ad-Dzikwani.
  5. Abu Khalifah Al-Jamhi
  6. Ibnu Uqdah
  7. Ahmad bin Ahmad As-Shahhaf
  8. Abu AI-Fadhl Muhammad bin Ahmad Al-Jarudi
  9. Al-Hafizh Abu Nu'aim
  10. Al-Husain bin Fadsyah
  11. Muhammad bin Ubaidillah bin Syahrayar
  12. Abdurrahman bin Ahmad As-Shaffar
  13. Abu Bakar
  14. Ibnu Ridzhah (murid terakhir)

3.  Perjalanan Hidup dan Dakwah

Abu Qasim Sulaiman bin Ahmad bin Ayyub Al-Lakhmi As-Syam At-Thabrani, atau yang lebih dikenal dengan nama Imam Thabrani (sering kali juga disebut Imam At-Thabarani) adalah seorang imam yang sangat alim, Al-Hafidh, Tsiqah, Ulama yang melakukan banyak perjalanan, dan bendera para penyeberang lautan ilmu dan tercatat sebagai pemuka Ahli Hadis.

Beliau dikenal sebagai sosok yang produktif, banyak karya beliau yang terkenal dan mendapat apresiasi juga banyak dijadikan rujukan oleh para ulama pada masanya.Beliau menulis biografi para Ahli Hadis salaf dari yang terdahulu sampai yang muta’akhirin (yang belakangan) sampai beliau mempunyai kecakapan dalam bidang ini. Imam Thabrani menulis banyak karya ilmiah, dan diberikan umur yang Panjang. Para Ahli Hadis dan para pencari ilmu dari berbagai negeri datang menimba ilmu kepadanya.

Imam Thabrani telah menemui teman-temannya Yazid bin Flarun, Ruh bin ubadah, Abu Ashim, Hajjaj bin Muhammad dan Abdurrazaq. Beliau terus menulis para tokoh Hadis sampai menulis biografi teman-temannya sendiri.

Banyak Hadis yang disampaikan Imam Thabrani dituju, disenangi dan diambil orang, lebih-lebih pada masa temannya, Ibnu Ridzah. Pada masa itu, banyak para pencari ilmu yang menimba ilmu darinya. As-Salafi telah mencatat ada sekitar seratus orang yang menjadi muridnya.

3.1 Riwayat Tentang Imam at-Thabrani
Al-Hafizh Sulaiman bin Ibrahim mengatakan bahwa Ibnu Mardawaih pernah mempunyai rasa benci terhadap Imam Thabrani sehingga mengucapkan sesuatu yang bemada mengejeknya. Maka Abu Nu'aim berkata kepadanya; "Berapakah Hadis yang kamu tulis darinya, wahai Abu Bakar?" Ibnu Mardawaih berisyarat pada beberapa tumpukan berkas. Lalu Abu Nu'aim bertanya; "Apakah kamu melihat orang yang menyamainya?" Lalu Ibnu Mardawaih menjawab; “tidak….”

Ad-Dawudi mengatakan; "Imam Thabrani adalah imam yang dijadikan hujjah, sandaran para Al-Hafidh dan menjadi sanad dunia.”
Abu Al-Husain Ahmad bin Faris Al-Lughawi mengatakan; "Aku mendengar Ibnu Al-Amid mengatakan, "Aku tidak menyangka bahwa di dunia ini ada sesuatu yang lebih nikmat daripada kepemimpinan dan kementerian yang aku berada di dalamnya sampai suatu saat aku melihat perdebatan antara Abu Al-Qasim Imam Thabrani dan Abu Ja'far Al-Juabi di depanku.”

Imam Thabrani mengalahkan Al-Juabi dengan hafalan Hadisnya dan Al-Juabi mengalahkan Imam Thabrani dengan kecerdasan akalnya. Perdebatan mereka berdua menjadi memanas sehingga suara mereka terdengar keras. Masing-masing tidak ada yang mau mengalah.
Al-Juabi berkata; "Aku mempunyai Hadis yang tidak ada di dunia kecuali ada padaku."
Imam Thabrani mengatakan; "Datangkanlah apa yang kamu punyai itu."

Al-juabi berkata; "Telah meriwayatkan Hadis kepada kami Abu Khalifah Al-Jamhi, telah meriwayatkan Hadis kepada kami Sulaiman bin Ayyub." Al-Juabi kemudian menyebutkan matan Hadis tersebut.

Imam Thabrani mengatakan; "Telah meriwayatkan Hadis kepada kami Sulaiman bin Ayyub, dan dariku Abu Khalifah mendengar Hadis tersebut. Maka mendengarlah dariku agar sanadmu menjadi tinggi."
Mendengar keterangan Imam Thabrani tersebut Al-Juabi menjadi malu.
Demikianlah perdebatan akhirnya selesai.
***
Abu Bakar bin Abi Ali Al-Muaddil mengatakan; "Imam Thabrani lebih masyhur daripada kelebihan-kelebihannya yang disebut-sebut. Ia adalah orang yang luas ilmunya dan banyak karyanya."

Al-Hafidh Abu Nu'aim mengatakan bahwa Ahmad bin Bandar mengatakan; "Aku masuk ke Al-Askar pada tahun 280 (dua ratus delapan puluh) Hijriyah. Di sana, aku menghadiri majelis Abdan. suatu saat, beliau keluar menuju majelis untuk keperluan membacakan hadits kepada murid-muridnya. Salah seorang murid mengatakan, "Kami sudah siap, jika kamu ingin membacakan Hadis." Abdan mengatakan, "Kita menunggu hadirnya Imam Thabrani. Beberapa saat setelahnya, datanglah Abu Al-Qasim Imam Thabrani dengan mengenakan kain sarung dan membawa beberapa ‘ittz’ kitab. Kedatangannya tersebut diikuti oleh sekitar dua puluh orang asing dari berbagai negeri. Dengan datangnya Imam Thabrani, maka beliau lah yang membacakan Hadis pada majelis tersebut."

Ibnu Mandah mengatakan; "Telah sampai kepadaku bahwa Imam Thabrani adalah orang cerdas dan kuat hafalannya. Pada suatu hari, Abu Thahir bin Luqa membaca Hadis, "Rasulullah SAW membasuh batu-batu kecilnya yang digunakan untuk melempar jumrah (hasha jimarih)."
Namun, Abu Thahir bin Luqa membacanya; "Rasulullah SAW membasuh buah dzakar keledainya (hasha himarih)."
Lalu, Imam Thabrani mengatakan kepadanya; "Wahai Abu Thahir, apa maksud Rasulullah SAW melakukan itu?" Abu Thahir berkata; "Untuk menunjukkan sikap tawadhu'."

Abu Thahir adalah seorang pelupa, maka wajar jika dia salah mengucapkan Hadis seperti di atas.

4.  Karya-karya Imam at-Thabrani

Al-Mu'jam Al-Kabir. Terdiri dari dari 12 jilid dan merupakan kitab Hadis yang berbentuk ensiklopedis, tidak hanya memuat Hadis Nabi, melainkan juga memuat beberapa informasi sejarah; dan secara keseluruhan memuat 60.000 hadits, karenanya, Ibnu Dihyah mengatakan bahwa Al-Mu'jamul Al-Kabir ini merupakan karya ensiklopedis Hadis terbesar di dunia. Sedangkan Al-Mu'jam Al-Ausath terdiri dari dalam enam jilid besar. Kitab ini berisi tentang ensiklopedi guru-gurunya. Setiap syaikh atau gurunya disebutkan cerita-cerita ajaib dan mengherankan. Kitab ini sebanding dengan kitab Al-Afrad karya Ad-Daruquthni.

Al-Mu'jam Al-Ausath. Karya ini terdiri dari 2 jilid besar, memuat 30.000 Hadis, baik yang berkualitas shohih, ataupun yang tidak, disusun berdasarkan nama-nama guru At-Thabrani yang hampir mencapai 2000 orang.
Al-Mu'jam As-Shoghir Karya ini disusun berdasarkan naman guru-guru At-Thabrani, hanya saja untuk setiap nama guru, Hadis yang dicantumkan hanya satu buah, karenanya, dibandingkan dua Mu'jam sebelumnya, Al-Mu'jamu As-Shaghir ini merupakan mu'jam yang sangat singkat dan ringkas.

  1. Ad-Du'a
  2. Al-Manasik
  3. 'Isyratun Nisa'
  4. At-Thiutalat
  5. An-Nawadir
  6. Dalail An-Nubuwwah
  7. Musnad Syu'bah
  8. Musnad Sufyan
  9. Al-Awa'il
  10. Ar-Ramy
  11. Tafsir Kabir
  12. Musnadul Asy'ari
  13. Musnadus Syamiyyi
  14. An-Nawadir
  15. Musnad Abi Hurairah
  16. Musnad 'Aisyah
  17. Ar-Raddu 'alal Mu'tazilah
  18. Kitabus Sunnah
  19. Manaqibu Ahmad
  20. Kitabul Asyribah
  21. Al-'Ilmu
  22. Ahadisul Munkadir 'alar Rasul
  23. Hadis Syaiban
  24. Ma'rifatush Shohabah; dan lain-lain.

5.  Referensi

  1. Buku 60 Biografi Ulama Salaf karya Syaikh Ahmad Farid
  2. Buku Ringkasan Siyar A’lam An-Nubala Imam Adz-Dzahabi karya Dr. Muhammad Hasan bin Aqil Musa As-Syarif.

 

 

Lokasi Terkait Beliau

    Belum ada lokasi untuk sekarang

List Lokasi Lainnya