Lirik Sholawat Ya Nafsuti Bi Biliqo Latin, Arab, Terjemah

 
Lirik Sholawat Ya Nafsuti Bi Biliqo Latin, Arab, Terjemah
Sumber Gambar: Unsplash.com, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Sholawat Ya Nafsuti Bibiloqo merupakan senandung sholawat berjudul 'Busyrolana'. Sholawat ini memiliki makna yang begitu mendalam yakin tentang kebahagiaan berziarah ke makam nabi Muhammad SAW.

Ada sebuah kisah, suatu saat pada waktu kunjungan Abuya As Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliki pertama kali di Kwitang (Jakarta), di saat itu masih ada Al Habib Ali bin Husein Alattas. Di saat Abuya As Sayyid Muhammad Al Maliki usai memberikan ceramahnya, Abuya As Sayyid Muhammad Al Maliki meminta kepada Al Habib Muhammad Al-Habsyi (Putra dari Al Habib Ali Al Habsyi, Shohibul Majelis Kwitang) agar di perkenankan para Muridnya menyenandungkan Qosidah Busyrolana. Di saat Qasidah disenandungkan tak henti-hentinya Al Habib Ali bin Husein Alattas yang pada waktu itu hadir dalam keadaan kurang sehat menangis terus.

Dan Al Habib Ali bin Husein Alattas di dalam tangisnya selalu menyebut-nyebut Nama Rasulullah Saw. Selesai dibaca Qashidah tersebut, Al Habib Ali bin Husein Alattas berkata di atas mimbar, yang didengar oleh para Habaib dan Ulama.

Al Habib Ali bin Husein Alattas berkata dengan bait Qosidah :
"Ya Rasulullahi Ji'na lii Ziaroh Qosidina, Nartaji Minkas Syafa'ah, Indarrobil 'Alamiina".
(Wahai Rasulullah Saw, kami datang untuk bermaksud Ziarah, kami berharap Darimu Syafa'at kelak di Hadapan Rabbul 'Alamiin).

Abuya As Sayyid Muhammad Al Maliki pun bertanya pada Al Habib Ali bin Husein Alattas, apa gerangan yang membuatnya menangis dan tidak henti-hentinya menyebut Nama Rasulullah Saw? 

Lalu kemudian, Al Habib Ali bin Husein Alattas menjawab :
"Aku tidak bisa menahan air Mata ini karena di hadapanku ada Rasulullah Saw dan bergembira dengan dibacakannya Qosidah tersebut (Busyrolana)".

Sholawat Ya Nafsuti Bibiloqo yang viral akhir-akhir ini merupakan senandung sholawat berjudul 'Busyrolana'. Sholawat ini memiliki makna yang begitu mendalam, berikut liriknya kami tampilkan. 

بُشْرَ لَنَا نِلْنَاالْمُنَى . زَالَ الْعَنَا وَافَى الْهَنَا

Busyrôlanâ nilnâl munâ, Zâlal ‘anâ wa falhanâ
(Kebahagiaan milik kami kerana kami memperoleh harapan. Dan hilang sudah semua kesusahan, lengkap sudah semua kebahagiaan)

وَالدَّهْرُاَنَجْزَوََعْدَهُ . وَالْبِشْرُاَضْحَى مُعْلَنَا

Waddahru anjaza wa’dahu, Wal bisyru adlhâ mu’lanâ

يَانَفْسُ طِيي بِاللَّقَا . يَاعَيْنُ قَرَّى اَعْيُنَا

Yâ nafsu thîbî billiqô, Yâ ‘ainu qorrî a’yunâ
(Wahai nafsu, puaslah dengan perjumpaan ini. Wahai mata, sejukkanlah semua mata kami)

هََذَاجَمَالُ الْمُصْطَفَى . اَنْوَارُهُ لاَ حَتْ لَبَا

Hâdzâ jamâlul Mushthofâ, Anwâruhu lâ hat lanâ
(Lihat! Inilah keindahan al-Musthafa . Cahayanya lebih kelihatan dan mempersona bagi kita semua)

يَا طَيْبَةُ مَا ذَانَقُولْ . وَفِيكِ قَدْ خَلَّ الرَّسُولْ

Yâ thoibatu mâdzâ naqûl, Wa fîki qod hallar rosûl
(Duhai Thaibah (Madinah), apa yang dapat kami katakan? Jika Rasul telah mendiami wilayahmu)

وَكُلُّنَانَرْجُواْلوُصُولْ . لـِمُحمَّدٍ نَبِــيَّنَا

Wa kullunâ narjûl wushûl, Limuhammadin nabiynâ
(Dan kami semua ingin berjumpa. Dengan Muhammad, Nabi kami)

يَارَوْضَةَالْهَادِالشَّفِيعِ . وَصَاحِبَتِهِ وَالْبَقِيعِ

Yâ Roudlotal hâdisy-syafii’  Wa shôhibaihi wal baqii’
(Duhai taman Nabi, pembawa petunjuk dan pemberi syafaat. Dan kedua temannya serta tanah Baqi')

اُكْتُبْ لَنَا نَحْنُالْجَمِيعُ . زِيَادَةًلِحَبِيبِنَا

Uktub lanâ nahnul jamii’ Ziyârotan lihabîbinâ
(Catatlah kami semua. Bahwa kami berziarah kepada kekasih kami)

صَلِّ وَسَلَّمْ يَا سَلاَمْ . عَلَى النَّبِى مَا حِى الظَّلاَمْ

Sholli wa sallim yâ salâm.. ‘Alannabiy mâhidh-dholâm
(Wahai Tuhan Maha Pemberi Salam, berikan selawat dan salam. Kepada Nabi menghilangkan kegelapan)

وَالْأَلِ وَالصَّحْبِ الْاِرَامْ . مَا أُنْشِدَتْ بُشْرَى لَنَا

Wal âli was-shohbil kirôm, Mâ unsyidat busyrô lanâ
(Juga keluarga, para sahabat yang mulia. Selama dilagukan qasidah “Busyro Lana”)


Editor: Athallah Hareldi