Doa Ampuh Berbahasa Jawa dari Ulama Nusantara

 
Doa Ampuh Berbahasa Jawa dari Ulama Nusantara
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Sebagai umat Islam, kita tahu bahwa banyak doa yang diajarkan oleh Kanjeng Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya kepada kita dengan Bahasa Arab. Apabila memungkinkan, semua doa tersebut dihafalkan dengan artinya. Bila tidak bisa, maka semampunya saja. Sebab doa dalam bahasa Arab bukanlah suatu kewajiban. Kecuali kalau di dalam shalat. Maka semua bacaan diwajibkan menggunakan Bahasa Arab, sebagaimana telah diajarkan oleh Rasulullah SAW.

Kalau tidak bisa atau tidak lancar berbahasa Arab dalam berdoa, maka diperbolehkan dengan bahasa setempat, termasuk berbahasa Jawa. Bahkan di banyak riwayat dinyatakan bahwa para ulama asal Persia, seperti Imam Ahmad, Imam Ghazali dan lain-lain, mempunyai wirid doa dengan Bahasa Persia.

Dalam hal ini, tidak sedikit ulama nusantara yang juga mempunyai doa-doa ampuh berbahasa Jawa. Dikatakan ampuh, sebab sudah banyak dibuktikan oleh banyak orang akan khasiat doa tersebut.

Terkait dengan hal ini, KH. Idris Marzuqi Lirboyo pernah berkata:

“Kowe ki nek nompo dungo-dungo Jowo seko kiyai sing mantep. Kae kiyai-kiyai ora ngarang dewe. Kiyai-kiyai kae nompo dungo-dungo Jowo seko wali-wali jaman mbiyen. Wali ora ngarang dewe kok. Wali nompo ijazah dungo Jowo seko Nabi Khidlir. Nabi Khidlir yen ketemu wali Jowo ngijazaji dungo nganggo boso Jowo. Ketemu wali Meduro nganggo boso Meduro.”

(Kamu jika mendapat doa-doa Jawa dari kiyai yang mantap, jangan ragu. Kiyai-kiyai itu tidak mengarang sendiri. Mereka mendapat doa Jawa dari wali-wali zaman dahulu. Wali itu mendapat ijazah doa dari Nabi Khidlir a.s. Nabi Khidlir a.s. jika bertemu wali Jawa memberi ijazah doa memakai bahasa Jawa. Jika bertemu wali Madura menggunakan bahasa Madura)

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN