Doa Nabi untuk Para Pemimpin

 
Doa Nabi untuk Para Pemimpin
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Di setiap komunitas atau kelompok apapun pasti terdapat seorang pemimpin yang memandunya. Tugas pemimpin adalah sebagai sosok yang memastikan urusan kepentingan umum terlaksana dengan sebaik-baiknya. Tapi seorang pemimpin juga tidak boleh berbuat sewenang-wenang pada setiap yang dipimpinya. Ia bertanggungjawab sepenuhnya akan kemaslahatan semua urusan umat. Karena itu, hakikatnya, tugas pemimpin itu tidaklah mudah. Kualifikasi yang harus terpenuhi bukan sekadar pencitraan belaka, melainkan integritas yang sesungguhnya.

Menurut Ibnu Hamzah Al-Husaini Al-Hanafi Ad-Dimasyqi dalam Kitab Al-Bayan wa At-Ta’rif fi Asbabi Wurud Al-Hadis As-Syarif, bahwa barangsiapa yang berkuasa mengendalikan urusan umat Islam, baik dalam kedudukannya sebagai amir (gubernur), khalifah, kepala negara atau pemimpin rakyat dalam bidang tugas tertentu, lalu dia bebankan rakyatnya dan menjalankan pemerintahannya itu dengan hal-hal yang menimbulkan kesulitan bagi mereka, maka Nabi mendoakan supaya sang pemimpin itu ditimpai siksa Tuhan. Sebaliknya barangsiapa yang menjadi pemimpin dan bertindak dengan lemah lembut (ramah tamah), maka Nabi mendoakannya semoga Tuhan juga lemah lembut terhadap dirinya. Sesungguhnya Allah yang mengendalikan setiap pemimpin yang harus bertanggungjawab kepada-Nya sepanjang yang diketahui oleh pemimpin itu.

Doa Rasulullah SAW untuk para pemimpin sebagaimana yang dimaksud tersebut diriwayatkan oleh Sayyidah Aisyah r.ha. Berikut ini doanya:

اَللَّهُمَّ مَنْ وَلِيَ مِنْ أَمْرِ أُمَّتِي شَيْئًا فَشَقَّ عَلَيْهِمْ فَاشْقُق ْعَلَيْهِ وَمَنْ وَلِيَ مِنْ أَمْرِ أُمَّتِي شَيْئًا فَرَفَقَ بِهِمْ فَارْفُقْ بِهِ

“Ya Allah, barangsiapa yang mengendalikan urusan umatku mengenai sesuatu hal, lalu ia menyulitkan urusan mereka (kasar), maka timbulkan pulalah kesulitan atas dirinya. Dan barangsiapa yang mengendalikan urusan umatku mengenai sesuatu hal, lalu ia memperlakukan mereka dengan lemah lembut, maka perlakukan pulalah ia dengan lemah lembut." (HR. Muslim)

Dari doa tersebut kita bisa mengambil pelajaran bahwa Rasulullah SAW mempunyai perhatian yang sangat besar kepada umatnya. Beliau tidak rela bila umat Islam dipimpin oleh sosok yang tidak punya rasa peduli. Karena itu, seorang pemimpin harus mempunyai prinsip dasar mengutamakan kemaslahatan umat dengan memudahkan persoalan yang dihadapi umat, bukan justru mempersulitnya. Bersikap lemah lembut dan tidak sewenang-wenang memperlakukan umat. Wallahu ‘Alam. []


Editor: Hakim