Jasad Jenazah Ahli Sedekah, Ahli Ibadah dan Guru Ngaji yang Masih Utuh walau Puluhan Tahun Dimakamkan

 
Jasad Jenazah Ahli Sedekah, Ahli Ibadah dan Guru Ngaji yang Masih Utuh walau Puluhan Tahun Dimakamkan
Sumber Gambar: Istimewa, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Kematian adalah misteri yang tidak bisa diketahui oleh siapapun kecuali Allah SWT. Tidak ada yang bisa mempercepat dan menunda kematian. Semuanya telah ditetapkan oleh Allah SWT. Siapapun, setiap saat dan di manapun berada bisa dijemput ajalnya. Baik yang masih muda maupun yang telah lanjut usia. Sekali lagi, kematian adalah sebuah kepastian.

Allah SWT berfirman:

كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَاِنَّمَا تُوَفَّوْنَ اُجُوْرَكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَاُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ

“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Hanya pada Hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Siapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.” (QS. Ali ‘Imran: 185)

Dalam ayat tersebut Allah SWT menegaskan bahwa setiap orang pasti akan menemui ajalnya. Karena itu, setiap Muslim harus menyiapkan diri dari kepastian datangnya ajal. Setiap saat kematian selalu mengintai.

Jika kenyantaannya demikian, maka sebagai Muslim yang baik akan senantiasa berbuat kebaikan dalam berbagai hal dan sebisa mungkin menghindari kemaksiatan. Kematian itu adalah sebuah penentuan akan status seseorang, apakah masuk dalam golongan orang yang baik ataupun orang yang buruk. Adalah surga atau neraka yang menjadi tempatnya kelak, di Akhirat.

Tetapi, sebelum menuju kehidupan kekal di Akhirat, setiap orang yang meninggal akan dikuburkan dan sampai di Alam Barzakh, transit sebelum akhirnya ke Akhirat.

Di Alam Barzakh itu, bagi orang yang sholeh yang meninggal dalam keadaan husnul khotimah tentu akan mendapatkan nikmat. Sebaliknya, bagi orang yang mati dalam keadaan su’ul khotimah, tercatat sebagai orang yang buruk, maka akan mendapatkan adzab kubur.

Di dalam Hadis memang diterangkan bahwa jasad para Nabi itu utuh dan tidak akan termakan usia. Tentu juga terhindar dari siksa Allah SWT.

Rasulullah SAW pernah bersabda,

إِنَّ اللهَ حَرَّمَ عَلَى الْأَرْضِ أَنْ تَأْكُلَ أَجْسَادَ الْأَنْبِيَاءِ

“Sesungguhnya Allah mengharamkan bumi untuk memakan jasad para Nabi (utuh tidak rusak).” (HR. Abu Dawud)

Tapi, tidak bisa dipungkiri juga bahwa banyak kisah mengenai orang sholeh yang meninggal dalam keadaan husnul khotimah jasadnya utuh meski telah dikuburkan bertahun-tahun lamanya. Jasad jenazah para ulama banyak terungkap masih utuh ketika akan dipindahkan, sebut saja seperti jasadnya Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki, KH. Maimoen Zubair, dan banyak orang sholeh lain, para kiyai yang juga demikian.

Belakangan dikejutkan juga adanya peristiwa pemindahan ratusan jenazah di Bogor Desa Kalong I, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor. Pemindahan ini dikarenakan adanya proyek PLN yang mempunyai lahan tersebut dan telah mendapatkan kesepakatan dari masyarakat setempat beserta para tokohnya.

Dalam pemindahan tersebut terdapat 7 jenazah yang telah dikuburkan puluhan tahun tapi masih utuh dan bahkan semerbak wangi. Dilansir dari berita tribunnews.com (11/09/2023), 5 di antara jenazah tersebut adalah satu keluarga. Kelima jenazah itu adalah Mariam binti Sanijan, Suarma bin Sanijan, Sama bin Sanijan, Otih bin Sama dan Nurjnah binti Suarma. Jenazah yang paling lama telah dikuburkan selama 35 tahun, sedangkan yang paling muda adalah 25 tahun. Jarak di antara jenazah tersebut dikuburkan sekitar 10 tahun awal dan akhir.

Dikabarkan kelima jenazah itu merupakan keluarga sesepuh kampung yang sangat dermawan dan berwibawa. Menurut tokoh, seorang ustadz di desa tersebut menceritakan bahwa kepribadiaan semasa hidup dari tujuh jenazah yang masih utuh dan wangi itu sangatlah baik. Ditegaskannya bahwa semasa hidup mereka itu ada yang ahli sedekah, guru ngaji yang sangat baik budi pekertinya dan ada juga di antara mereka yang ahli ibadah, tidak pernah ketinggalan ibadahnya.

Demikianlah jika Allah SWT telah menghendaki sesuatu terjadi. Peristiwa tersebut bisa diambil pelajaran, bahwa mungkin ini membuktikan tentang kuasa Allah SWT dan karunianya kepada orang-orang sholeh yang baik. Allah SWT telah menjaga jasad jenazah para ahli sedekah, ahli ibadah dan guru ngaji. Tidak hanya dijaga utuh, bahkan jasad tersebut masih beraroma wangi semerbak. Subhanalllah! Ya Allah biha, Ya Allah biha, Ya Allah bi Husnul Khotimah. []


Editor: Hakim