Biografi Syaikh Ibrahim Musa Parabek, Muasis Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek

 
Biografi Syaikh Ibrahim Musa Parabek, Muasis Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek

Daftar Isi

1.    Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1  Lahir
1.2  Wafat
1.3  Riwayat Keluarga

2.    Sanad Ilmu dan Pendidikan Beliau
2.1  Mengembara Menuntut Ilmu
2.2  Guru-Guru Beliau
2.3  Mendirikan Pondok Pesantren

3.    Penerus Beliau
3.1  Anak-anak Beliau

4.    Perjalanan Hidup dan Dakwah
4.1  Karier Beliau

5.    Referensi

1.  Riwayat Hidup dan Keluarga 

1.1 Lahir
Syaikh Ibrahim Musa Parabek lahir di Desa Parabek, Banuhampu, Bukittinggi, pada 12 Syawal 1301 H (15 Agustus 1884 M), dari ayahanda seorang ulama kaya, Syaikh Muhammad Musa bin Abdul Malik Al Qarhawy dan Ibunda bernama Ureh.

Syaikh Ibrahim Musa Parabek termasuk ke dalam kategori ulama pembaharu, setelah tiga serangkai ulama pembaharu Minangkabu lainnya, seperti Syaikh Muhammad Djamil Djambek, Abdullah Ahmad, dan Haji Rasul (Abdul Karim Amrullah).

1.2 Wafat
Kamis, 20 Juli 1963 pukul 21.10 WIB, Syaikh Ibrahim Musa berpulang ke Rahmatullah di kediamannya di Parabek dan dikebumikan esok harinya seusai shalat Jumat.

1.3 Riwayat Keluarga
Syaikh Ibrahim Musa Parabek menikah dengan seorang wanita bernama Syarifah Ghani dikaruniai beberapa anak.
 

2. Sanad Ilmu dan Pendidikan

Sejak kecil Syaikh Ibrahim Musa telah belajar Alqur'an di bawah bimbingan sang ayah. Pada usia 13 tahun ia sudah khatam Alqur'an. Pendidikan dasar secara tradisional diperoleh dari beberapa daerah di Minangkabau.

Pada usia yang masih belia itu beliau dilepas orang tuanya pergi mengaji ke surau Tuanku Mato Aia, Pakandangan, Pariaman. Di sana, beliau mempelajari ilmu nahwu dan sharaf. Selanjutnya, pindah ke Batu Taba di surau Tuanku Mato Angin. Di sana beliau belajar fikih. Kemudian, ke Ladang Laweh mengaji dengan Tuanku Abdul Samad di surau Biaro Ampek Angkek. Ia juga menimba ilmu kepada Syekh Jalaluddin Alkasai di Sungai Landai Banuhampu. Terakhir, Syaikh Ibrahim belajar kepada Tuanku Abdul Hamid di Suliki PayaKumbuh.

Tidak hanya menimba ilmu di Ranah Minang, beliau juga mendalami ilmu agama di Makkah. Seperti tertulis dalam buku Perjuangan 29 Ulama Besar Ranah Minang, beliau berangkat ke Makkah bersama kakaknya Abdul Malik pada 1902 M dalam usia 19 tahun. Enam tahun lamanya di Makkah, beliau sempat menjadi murid Syaikh Ahmad Khatib al-MinangKabawi, imam Masjidil Haram dari Mazhab Syafi'i. Beliau juga dibimbing oleh Syaikh Muhammad Djamil Djambek, Syaikh Ali bin Husein, Syaikh Mukhtar al- Jawi, dan Syaikh Yusuf al-Hayat.

Pada 1914, beliau pergi lagi ke Makkah untuk menambah ilmu. Kali ini, beliau pergi bersama sang istri, Syarifah Ghani, dan anaknya, Thaher Ibrahim. Dua tahun di Makkah, Syaikh Ibrahim kembali ke Bukittinggi pada 1916. Selama dua tahun ditinggal ke Makkah, pengajian Parabek dipercayakan kepada murid-muridnya. Sekembali dari Makkah untuk kedua kalinya ini, beliau mendapat gelar Inyiak Parabek.

2.2 Guru-Guru Beliau

  1. Syaikh Muhammad Musa bin Abdul Malik Al Qarhawy
  2. Tuanku Mato Aia
  3. Tuanku Mato Angin
  4. Tuanku Abdul Samad
  5. Syaikh Jalaluddin Alkasai
  6. Tuanku Abdul Hamid
  7. Syaikh Ahmad Khatib al-MinangKabawi
  8. Syaikh Muhammad Djamil Djambek
  9. Syaikh Ali bin Husein
  10. Syaikh Mukhtar al- Jawi
  11. Syaikh Yusuf al-Hayat

2.3 Mendirikan Pondok Pesantren

Syaikh Ibrahim Musa mendirikan pondok pesantren Sumatera Thawalib Parabek pada tahun 1910. Saat ini, Madrasah Sumatera Thawalib berjalan dengan sistem Madrasah dalam pesantren mengejar keseimbangan antara aspek pengajaran yang menekankan pada proses transformasi ilmu pengetahuan dan aspek pendidikan yang menekankan pada pembentukan kader ulama.

Kombinasi yang harmonis antara madrasah dan pesantren membawa harapan besar untuk melahirkan ulama dan cendikiawan muslim di masa mendatang. Madrasah Sumatera Thawalib ke depan akan tetap pada komitmen awal, yaitu mencetak kader-kader ulama yang mantap dalam ibadah, intelektual dalam berfikir dan terampil dalam masyarakat.

3. Penerus Beliau

3.1 Anak-anak Beliau
Thaher Ibrahim

4. Perjalanan Hidup dan Dakwah

Pada 1918, beliau menyatukan murid-muridnya dalam satu organisasi yang diberi nama Muzakaratul Ikhwan dan terakhir diberi nama Jamiatul Ikhwan. Kemudian, pada sekitar 1920-an, bersama Dr Syaikh H Abdul Karim Amarullah ( Inyiak De-er ), beliau sepakat mendirikan Sumatera Thawalib, sebagai tanda lembaga ini memiliki hubungan yang erat dengan lembaga sejenis yang ada di Padang Panjang, yang didirikan oleh Haji Rasul dan Haji Abdullah Ahmad. Belakangan, organisasi pelajar Jamiatul Ikhwan juga diubah menjadi Sumatera Thawalib.

Selain di bidang pendidikan, Syekh Ibrahim Musa juga ambil bagian dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Beliau adalah salah satu pendiri Lasykar Rakyat di Bukittinggi (1943), membentuk barisan Sabilillah (1946), serta menjadi imam Jihad pada 1946. Kiprahnya dalam perjuangan kemerdekaan ini membuatnya terus ditekan dan diawasi oleh pihak kolonial Belanda.

Sementara itu, di bidang pemerintahan, beliau adalah anggota majelis Syura Wal Fatwa Sumatera Tengah ( 1947 ) dan anggota korespondensi Majelis Pertimbangan Kesehatan dan Syarak Kementerian Kesehatan RI. Pada 1956, beliau terpilih menjadi anggota Konstituante. Tahun 1956, ia tercatat sebagai dosen perguruan tinggi Darul Hikmah Bukittinggi dan Dewan Kurator Universitas Andalas Padang.

4.2 Karier Beliau

Karier Profesional

  1. Direktur Sekolah Sumatera Thawalib Parabek 10 October 1940
  2. Direktur Sekolah Kullijatu-Dinijah Parabek 1942
  3. Anggota korespondensi Majelis Pertimbangan Kesehatan dan Syarak Kementerian Kesehatan RI
  4. Anggota Konstituante 1956

Karier Organisasi

  1. Pengurus Besar Majelis Islam Tinggi 1943
  2. Turut membentuk Laskar Rakyat Sumatera Tengah 1944
  3. Ketua Majelis Syuro wal. fatwa Sumatera Tengah 1945
  4. Membentuk Barisan Fisabilillah dan Imam Jihad 1951
  5. Anggota Majelis Syuro Masyumi 1953
  6. Ketua Dewan Kurator dan Dosen Perguruan Tinggi Islam Darul Hikmah Bukittinggi

5. Referensi

https://www.thawalib-parabek.sch.id

 

 

 

 

 

 

 

 

Lokasi Terkait Beliau

List Lokasi Lainnya