Biografi Drs. KH. Cholid Narbuko, Salah Satu Pendiri PMII dari Salatiga

 
Biografi Drs. KH. Cholid Narbuko, Salah Satu Pendiri PMII dari Salatiga

Daftar Isi:

1.    Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1  Lahir
1.2  Riwayat Keluarga
1.3  Wafat

2.    Sanad Ilmu dan Pendidikan
2.1  Pendidikan

3.    Perjalanan Hidup dan Dakwah
3.1  Karir

4.    Karya-Karya
5.    Teladan
6.    Referensi

1. Riwayat Hidup dan Keluarga
Di antara para pendiri Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang ikut hadir pada pertemuan mahasiswa NU pada tanggal 17 April 1960 M. di Surabaya, terdapat nama KH. Cholid Narbuko. Meski tercatat menjadi wakil dari Malang, KH. Cholid sejatinya berasal dari Kota Salatiga. Kala itu beliau mewakili Malang, sebab statusnya sebagai mahasiswa di Fakultas Tarbiyah wat Ta’lim (FTT) Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Malang yang saat ini dikenal dengan nama UNISMA.

1.1 Lahir
KH. Cholid Narbuko, lahir di Salatiga pada 21 April 1937 M, merupakan putra dari Rais pertama NU Jateng, KH Zubair Umar. Salah satu saudara KH. Cholid adalah KH. Wail Haris Sugianto, juga menjadi aktivis PMII di Kota Surakarta. KH. Wail juga dikenal sebagai Ketua PC IPNU Salatiga, di periode awal 1960-an.

1.2 Riwayat Keluarga
KH. Cholid Narbuko memiliki keluarga yang harmonis. Beliau menikah pada 26 April 1964 M. dengan wanita asal Cepu, Nyai Hj. Siti Rosyidah binti KH. Samsul Hadi. Dari pernikahan tersebut beliau dikaruniai 5 orang anak yakni:

  1. Dra Tina Wasithoh F.N,
  2. Ning Ririn Siti Hajar Amd,
  3. Gus Mohammad Umar Fatah Wijaya S.SSO MA,
  4. Ning Noor Syamsiah Alina Amd,
  5. Ning Jazimah Thoifatul Muthmainah Amd.

1.3 Wafat
Menjelang usia ke-62 tahun, tepatnya pada tanggal 13 Juni 1999 M, KH. Cholid Narbuko wafat. Beliau dimakamkan bersama sang ayah, KH Zubair, di kompleks pemakaman sebelah barat Masjid Jami’ Al-Atiq Kota Salatiga.

2. Sanad Ilmu dan Pendidikan

2.1 Pendidikan
Semasa hidupnya KH. Cholid Narbuko dikenal sebagai seorang tokoh akademisi. Selain kuliah di FTT UNU Malang (1965-1969 M), beliau juga berhasil memperoleh gelar Sarjana di FISIP Unej Jember (1968 M).

3. Perjalanan Hidup dan Dakwah
Seperti halnya sang ayah, KH. Cholid juga banyak mengabdikan hidupnya di dunia pendidikan. Salah satu pendiri SMPNU Malang (1965 M) ini, setelah sempat mengabdikan diri di Departemen Agama Provinsi Jateng di Semarang, beliau memilih untuk mengajar di PGA Jember (1967 – 1969 M).

Tangan dinginnya dalam dunia pendidikan juga telah membawanya menjadi Dekan Fakultas Tarbiyah di beberapa perguruan tinggi. Berawal menjadi Pembantu Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Kudus yang kala itu masih menginduk di Sunan Kalijaga (1969 M), beliau terpilih menjadi Dekan di Fakultas tersebut (1970 -1975 M) yang kemudian berpindah induk ke IAIN Walisongo Semarang.

Setelah itu, beliau dipercayakan menjadi dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo di Semarang (1975 – 1977 M). Kemudian menjadi Dekan Fakultas Tarbiyah di Salatiga (1978 – 1980 M). Dua tahun menjadi Dekan di Salatiga, beliau pun kembali menjadi Dekan Fakultas Tarbiyah Walisongo Semarang (1982 – 1989 M).

3.1 Karir

  1. Menjadi salah satu Pendiri PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia),
  2. Menjadi salah satu Pendiri SMPNU Malang (1965 M),
  3. Departemen Agama Provinsi Jateng di Semarang,
  4. PGA Jember (1967 – 1969 M),
  5. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Kudus (1970 -1975 M),
  6. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo di Semarang (1975 – 1977 M),
  7. Dekan Fakultas Tarbiyah di Salatiga (1978 – 1980 M),
  8. Dekan Fakultas Tarbiyah Walisongo Semarang (1982 – 1989 M).

 

4. Karya-Karya
Semasa menjadi dosen, KH. Cholid Narbuko juga cukup produktif dalam melahirkan karya tulis. Selain terkait PMII, beberapa judul antara lain:

  1. Islam dan Keluarga Berencana di Indonesia (PT Bina Ilmu, 1982 M),
  2. Metodologi Riset (Fak. Tarbiyah IAIN Walisongo, 1986 M),
  3. Metodologi Penelitian (Bumi Aksara, 1999 M) yang ditulis bersama H Abu Achmadi, dan lain sebagainya.

5. Teladan
Perjalanan hidupnya begitu memberikan arti dan makna bagi keluarga dan masyarakat. Bagaimana tidak, akademisi tulen yang juga merupakan salah satu pendiri PMII ini adalah sosok yang sangat penyabar. Bahkan beliau dikenal sebagai sosok pria, yang sama sekali tak pernah memperlihatkan kemarahannya. Maka tak heran, jika siapapun akan merasa tenang dan nyaman ketika bersanding, bersenda gurau, dan saling berbagi cerita dengannya.

Jiwa pengabdian dan rasa sosialis yang tinggi, tak urung membuatnya lelah untuk berbagi. Ketika aktif menjadi Dekan Tarbiyah di beberapa Perguruan Tinggi, beliau aktif mengadakan kegiatan bertajuk sosial. Salah satu kegiatan yang rutin diadakannya adalah sunatan masal. Tak ingin berjuang sendiri, beliau terus memotivasi keluarga, agar tak kenal lelah mengabdikan diri pada lingkungan dan masyarakat.

6. Referensi

  1.  pmii salatiga,
  2.  NU Online / jateng.nu.or.id.
 

Lokasi Terkait Beliau

    Belum ada lokasi untuk sekarang

List Lokasi Lainnya