Biografi KH. Sholeh Qosim, Pengasuh Pondok Pesantren Ismailiyah Sidoarjo

 
Biografi KH. Sholeh Qosim, Pengasuh Pondok Pesantren Ismailiyah Sidoarjo

Daftar Isi

1.    Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1  Lahir
1.2  Wafat
1.3  Riwayat Keluarga

2.    Sanad Ilmu dan Pendidikan Beliau
2.1  Mengembara Menuntut Ilmu
2.2  Guru-Guru Beliau
2.3  Mengasuh Pondok Pesantren

3.    Penerus Beliau
3.1  Anak-anak Beliau

4.    Perjalanan Hidup dan Dakwah
4.1  Karier Beliau

5.    Referensi

1.  Riwayat Hidup dan Keluarga 

1.1 Lahir
KH. Sholeh Qosim lahir pada tanggal 1 Januari 1930, dari pasangan Kyai Qosim dan ibu Nyai Fatihah yang merupakan tokoh agama di wilayah tersebut.

1.2 Wafat
KH. Sholeh Qosim wafat pada hari kamis tanggal 10 Mei 2018 di kediaman beliau di Ngelom Sepanjang, Sidoarjo. beliau wafat pada saat sedang melaksanakan Sholat Maghrib dan pada saat posisi sedang sujud dengan tasbih yang masih melingkar

1.3 Riwayat Keluarga
KH. Sholeh Qosim menikah dengan Nyai Khudoifah pada tahun 1954, dari pernikahan ini, Kyai Sholeh Qosim dikaruniai Sembilan orang anak yang terdiri dari delapan laki-laki dan satu perempuan yang diantaranya:

  1. Khusnul Huda Sholeh
  2. Mutholiah Sholeh
  3. Hasan Muhdlor
  4. Muhammad Nuh Sholeh
  5. Abdul Mun’im Sholeh
  6. Ahmad Jazuli Sholeh
  7. Shihabudin Sholeh
  8. Abdul Haq Ahmad
  9. Ahmad Faisol

Dari kesembilan putra putrinya tersebut, dua orang telah meninggal yaitu Hasan Muhdlor dan Ahmad Faisol.

2. Sanad Ilmu dan Pendidikan

Pada saat masa sekolah dan sebelum mondok, Kyai Sholeh juga aktif terlibat dalam gerakan perjuangan kemerdekaan bersama Laskar Sabilillah. Menginjak usia remaja KH. Sholeh Qosim ingin mondok di Pesantren al-Falah Ploso yang pada saat itu diasuh oleh Kyai Djazuli Utsman, tetapi dikarenakan kurangnya biaya untuk mondok disana maka Kiai Sholeh mengurungkan niatnya tersebut.

Hingga pada akhirnya, pada saat perang kemerdekaan, Kyai Sholeh dan anggota laskar Sabilillah mengungsi di Mojokerto. Disana Kyai Sholeh banyak mengenal santri dan kyai dan dari mereka beliau dikenalkan dengan sebuah pesantren bernama Darul Ulum yang terletak di Desa Rejoso, Jombang yang pada saat itu diasuh oleh KH. Romli Tamim.

Pendidikan beliau di Pesantren Darul Ulum Peterongan, Jombang dimulai dari MI, MTS dan MA. Selain menempuh pendidikan formal beliau juga mondok di Pondok Pesantren Darul Ulum tempat beliau menempuh pendidikan formal. Dalam menempuh pendidikan beliau, beliau juga belajar kepada Kyai Romli yaitu seorang Mursyid (Guru) Tarekat terkenal dan Kyai Dahlan yang pernah bermukim dan mengajar di Mekkah selama 13 tahun.

Setelah mondok di Pesantren Darul Ulum Rejoso, Kyai Sholeh tidak pernah melanjutkan pendidikannya di pesantren lagi melainkan langsung berguru ke beberapa Ulama secara langsung. Setelah menikah dengan Nyai Khudhoifah dan tinggal di ngelom, kyai Sholeh juga belajar kepada ayah mertuanya sendiri dan juga kakak iparnya. Pada saat itu Kyai Imron banyak melakukan kegiatan mengaji dan ceramah di berbagai tempat dan Kyai Sholeh sering mengikutinya dengan tujuan sekalian belajar kepada kakak iparnya. selain berkeliling di berbagai tempat, Kyai Imron juga melakukan kajian di kediamannya, dimana di kediamannya biasanya membahas tentang Kitab Hikam, Nashaih al-Ibad, Riyadus Shalihin dan masih banyak lagi.

Bertempat tinggal di Ngelom Sepanjang dimanfaatkan benar oleh Kyai Sholeh Qosim. Selain menimba ilmu ke ayah mertua dan kakak iparnya, Kyai Sholeh juga belajar ke Habib Umar yang pada saat itu menjadi pengurus MWCNU Kecamatan Taman. Selain itu Kyai Sholeh juga belajar ke ulama tempatnya berasal yaitu ke Kyai Abdul Hamid Pasuruan yang pada saat itu menjadi pengasuh Pesantren Sidogiri.

2.2 Guru-Guru Beliau
Guru-Guru beliau saat menuntut ilmu di antaranya:

  1. Kyai Qosim
  2. KH. Romli Tamim
  3. Kyai Dahlan
  4. Kyai Imron
  5. Habib Umar
  6. Kyai  Abdul Hamid Pasuruan

2.3 Mengasuh Pondok Pesantren
Beliau menjabat sebagai pengasuh Pondok Pesantren Ismoiliyah dan ketua yayasan pendidikan Bahaudin yang berada di Ngelom, Sepanjang, Sidoarjo. Beliau merupakan pengasuh Pondok Pesantren Ismailiyah generasi ketiga setelah KH.Hamzah Ismail dan KH. Imron Hamzah.

3. Penerus Beliau

3.1 Anak Beliau
Anak beliau yang menjadi penerus beliau :

  1. Khusnul Huda Sholeh
  2. Mutholiah Sholeh
  3. Muhammad Nuh Sholeh
  4. Abdul Mun’im Sholeh
  5. Ahmad Jazuli Sholeh
  6. Shihabudin Sholeh
  7. Abdul Haq Ahmad

4. Perjalanan Hidup dan Dakwah

4.1 Karier Beliau
Karier Profesional

  1. Pengasuh pondok pesantren Ismoiliyah Sidoarjo
  2. Bergabung dengan laskar Sabilillah yang merupakan gerakan perjuangan Islam dibawah pimpinan Kiai Masykur

Karier Organisasi

  1. Sebagai anggota sekaligus pelopor IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama) di Peterongan bersama dengan Kiai Tolchah Mansyur yang merupakan pendiri IPNU.
  2. Rois Syuriah di PCNU Sidoarjo selama tiga periode lamanya.
  3. Penasehat di dalam JATMAN

5. Referensi

https://www.laduni.id/post/read/68241/kisah-kh-sholeh-qosim-yang-wafat-dalam-keadaan-bersujud
https://123dok.com/document/yr2585pz-sejarah-perkembangan-pesantren-bahauddin-ismailiyah-ngelom-sepanjang-sidoarjo.html#google_vignette

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lokasi Terkait Beliau

List Lokasi Lainnya