EasyJet Rugi Rp275 Miliar Akibat Drone Gatwick

 
EasyJet Rugi Rp275 Miliar Akibat Drone Gatwick

LADUNI.ID,INTERNASIOANAL - Maskapai EasyJet merugi 15 juta poundsterling (Rp275 miliar) selama 36 jam kekacauan penerbangan akibat sejumlah drone terbang di Bandara Gatwick London pada Desember lalu.

Laporan tentang kerugian ini menjadi peringatan besar bagi para pengelola bandara. Maskapai asal Inggris itu merupakan operator terbesar di Gatwick yang menjadi bandara terbesar kedua di negara itu.

Menurut EasyJet, kekacauan itu memengaruhi 82.000 konsumen dan memaksa pembatalan lebih dari 400 penerbangan yang beroperasi hingga Natal. Situasi itu mengurangi pendapatannya hingga 5 juta poundsterling dan membebani maskapai sebesar 10 juta poundsterling untuk membantu para penumpang.

“Kami kecewa bahwa itu membutuhkan waktu lama untuk diatasi. Berbagai bandara harus menjadikan ini sebagai panggilan bangun dan akan lebih baik dalam menghadapinya di masa depan,” ungkap Chief Executive Officer (CEO) EasyJet Johan Lundgren, dilansir Reuters.

Maskapai itu juga mendorong pemesanan tiket pada 2019 meski ada ketidakpastian terkait Brexit. Pernyataan EasyJet itu lebih positif dibandingkan pesaingnya Ryanair yang mengeluarkan peringatan pekan lalu.

EasyJet juga menambah kepemilikan sahamnya oleh warga non-Inggris di Wilayah Ekonomi Eropa hingga 49%, naik dari November dan mendekati batas 50% untuk menjamin haknya mengoperasikan penerbangan di UE setelah Inggris keluar dari UE pada 29 Maret.

Gatwick terpaksa menutup landasannya pada Desember saat sejumlah drone terbang dekat daerah bandara. Insiden ini menjadi gangguan terbesar oleh drone di bandara besar mana pun di dunia.

Gangguan itu un memaksa pembatalan atau pengalihan sekitar 1.000 penerbangan, mempengaruhi 140.000 penumpang selama tiga hari.

Pengamat di RBC menyatakan mereka memangkas proyeksi laba sebelum pajak untuk EasyJet sebesar 3% akibat kekacauan Gatwick.

EasyJet menyatakan kinerja operasionalnya bagus. Pernyataan ini berbeda dengan Ryanair yang memperingatkan kinerja operasionalnya lebih rendah. EasyJet menyatakan total pendapatannya naik hingga 13,7% menjadi 1,3 milair poundsterling pada kuartal I hingga 31 Desember.

“Kami merasa bahwa lingkungan ini kuat dan solid dan kami melakukannya dengan baik,” ujar Lundgren yang menyatakan pemesanan tiket tetap baik meski ada ketidakpastian terkait Brexit.

Sumber : sindonews