Biografi Imam Abu Ibrahim Ismail bin Yahya Al Muzani
- by Budi
- 7.310 Views
- Rabu, 7 September 2022

Laduni.ID Jakarta – Nama lengkap Abu Ibrahin Ismail bin Yahya bin Ismail bin Amru bin Ishaq al-Muzani al-Mishri. Dia salah satu ulama mazhab Syafi’i yang sangat gigih pemebela mazhabnya. Oleh karena itu dia sering disebut sebagai nashir al-Mazhab (penolong mazhab).
Contents
- 1 Riwayat Hidup
- 2 Pendidikan dan Sanad Keilmuan
- 3 Penerus
- 4 Teladan
- 5 Al-Muzani Senang Memandikan Jenazah
- 6 Karya
- 7 Chart Silsilah Sanad
Riwayat Hidup
Lahir
Lahir pada tahun 175 H. Selama dia hidup, dia menyaksikan kepemimpinan sebelas khalifah dinasti Abbasiyyah, di antaranya Harun ar-Rasyid (193 H), Muhammad al-Amin (198 H), al-Ma’mun (218 H), al-Mu’tashim (227 H), al-Watsiq (232 H) dan al-Mutawakkil (247 H). Beliau menuntut ilmu kepada Al Imam Asy syafi’i sejak masuknya Al imam ke mesir di akhir tahun 199 H. Al Imam Al Muzani merupakan salah satu murid spesial, seorang yang sangat faqih, kuat dalam berhujjah terutama ketika berdebat dan membela madzhab gurunya. Seorang yang sangat zuhud, wara’ dan banyak beribadah.
Al hafidz Ibnu Abdil Barr berkata tentang Al Imam Al Muzani: “ Adalah beliau (Al Muzani) termasuk murid Asy syafi’i yang paling alim, dalam pemahamannya lagi cerdas. Kitab-kitab dan mukhtashor (ringkasan fiqh asy syafi’i) nya tersebar ke seluruh penjuru dunia, timur dan barat. Seorang yang sangat bertaqwa, wara’, dan zuhud.”
Baca Juga: Biografi Imam Syafi'i
Wafat
Wafat pada tahun 264 H di umur delapan puluh sembilan tahun.
Pendidikan dan Sanad Keilmuan
Al-Muzani belajar langsung kepada Imam Syafi’i dan meriwayatkan hadis darinya. Suatu ketika Imam Syafi’i mengarahkan al-Muzani untuk menekuni ilmu fikih. Imam Syafi’i berkata, “Apa tidak sebaiknya kamu mempelajari ilmu yang jika kamu benar menadapat pahala, dan jika salah (dalam berijtihan), kamu tidak berdosa?” Al-Muzani bertanya, “Ilmu apa itu?” Imam Syafi’i menjawab, “Ilmu Fikih.” Sejak saat itu, al-Muzani belajar fikih secara intensif kepada Imam Syafi’i. Selain kepada Imam Syafi’i, dia juga belajar kepada ulama lain. Berikut ini adalah daftar guru-guru al-Muzani:
- Imam Syafi’i
- Imam Al Hasan bin Muhammad As Shabah Azza'Farani
- Imam Bukhari
- Ahmad bin Yahya bin Wazir bin Sulaiman At Tujibi
- Abu Tsur Alkalbi Al Baghdadi
- Imam Abu Ali Husein bin Ali Alkarabisi
- Harmalah bin Yahya bin Abdullah At Tujibi
- Imam Ahmad bin Hanbal
- Muhammad bin Syafi'i
- Ishaq bin Rohaweh
- Abu Ya'qub bin Yusuf bin Yahya Albuwaiti
- Abdullah bin Zubair bin Isa Abu Bakar Al Humaidi
- Nua’aim bin Hammad (ulama yang pertama kali menyusun kitab dalam skema musnad)
- Ali bin Ma’bad Syaddad
- Ashbagh bin Nafi’
Penerus
Keilmuan al-Muzani diteruskan oleh murid-muridnya, yaitu:
- Imam Nasai
- Ibnu Al Qadhi Ibnu Suraij
- Ibnu Mundzir
- bnul Qoshi
- Abu Ishaq Al Marwazi
- Abu Bakar Muhammad bin Ishaq bin Khuzaimah; guru dari Imam al-Bukhari, Imam Muslim dan Ibnu Hibban.
- Abu Ja’far ath-Thahawi; penulis kitab Aqidah ath-Thahawiyyah.
- Abdurrahman bin Abu Hatim ar-Razi; penulis kitab tafsir berdasarkan atsar yang berjudul Tafsir Abi Hatim.
- Zakaria as-Saji.
- Ibnu Jaushan.
- Abu Bakar bin Ziyad.
- Ibnu Al Qadhi Ibnu Suraij
- Ibnu Mundzir
- Ibnul Qoshi
- Abu Ishaq Al Marwazi
- Al Mas'udi
- Abu Ali At-Thabari
- Al Qaffal Al Kabir Asy-Syasyi
- Ibnu Abi Hatim
Baca Juga: Biografi Imam Bukhari
Teladan
Imam Syafi’i pernah berkata, “Al-Muzani Penolong mazhabku.” Beliau juga pernah berkata, “Anak ini (al-Muzani) jika mendebat setan, niscaya akan mengalahkannya.”
Umar bin Utsman al-Makki pernah mengatakan, “Aku tidak pernah melihat seseorang yang kekuatan keistikamahan ibadahnya seperti al-Muzani.” Abu Sa’id bin as-Sukari pernah berkata, “Aku pernah melihat al-Muzani, dan aku tidak pernah melihat orang yang lebih kuat beribadah kepada Allah selain dia.”
Al-Muzani Senang Memandikan Jenazah
Al-Muzani sangat bersemangat untuk ikut memandikan jenazah. Baginya itu sebagai bentuk ibadah kepada Allah. Sebagaimana yang dikatakan oleh Adz-Dzahabi, “Dia (al-Muzani) suka memandikan jenazah sebagai bentuk ibadah dan mengharap pahala dari Allah.” Sedangkan al-Muzani sendiri mengatakan, “Aku berusaha untuk selalu ikut memandikan jenazah untuk melembutkan hatiku, sehingga kegiatan itu kemudian menjadi kebiasaannku.”
Ketika Imam Syafi’i wafat, al-Muzani yang memandikan jenazahnya bersama ar-Rabi’ bin Sulaiman al-Muradi.
Karya
- Ahkam al-Quran
- Ifsadu at-Taqlid
- Al-Amru wa an-Nahyu ‘ala Ma’na Syafi’i
- At-Targhib fi al-‘Ilmi
- Al-Jami’ al-Kabir
- Al-Jami’ as-Shaghir
- Ad-Daqaiq wa al-Aqarib
- Syarh as-Sunnah
- Al-Mabsuth fi al-Furu’
- Al-Mukhtashar al-Kabir
- Mukhtashar al-Mukhtashar atau Mukhtashar al-Muzani
- Al-Masail al-Mu’tabarah
- Aqidah Ahmad bin Hanbal
- Al-Mantsurat
- Nihayah al-Ikhtishar
- Al-Watsaiq
- Al-Wasail
Baca Juga: Biografi Ishaq bin Rohaweh
Sumber: 1. Terjemahan Matan Syarh as-Sunnah karya Imam al-Muzani, hlm. 1-6
2. Kitab Thabaqat al-Fuqaha’ Syafi’iyyin juz 1 karya Ibu Katsir ad-Dimasyqi, hlm. 134-135.
3. Kitab Thabaqat Syafi’iyyah al-Kubra juz 2 karya Abdul Kafi as-Subki, hlm. 93-95.
4. Ensiklopedia Imam Syafi’i karya Dr. Ahmad Nahrawi Abdussalam al-Indunisi, hlm. 551-553.
Chart Silsilah Sanad
Berikut ini chart silsilah sanad guru Imam Abu Ibrahim Ismail bin Yahya Al Muzani dapat dilihat DI SINI, dan chart silsilah sanad murid beliau dapat dilihat DI SINI.
Artikel ini sebelumnya diedit tanggal 09 September 2021, dan terakhir diedit tanggal 07 September 2022.
Lokasi Terkait Beliau
Belum ada lokasi untuk sekarang
Memuat Komentar ...