Biografi Syekh Muhammad Ali Ash-Shabuni, Mufassir dengan 10 Karya Tafsir

 
Biografi Syekh Muhammad Ali Ash-Shabuni, Mufassir dengan 10 Karya Tafsir
Sumber Gambar: Jaringan Santri, Ilustrasi Laduni.ID

Daftar Isi:

1.    Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1  Lahir
1.2  Wafat

2.    Sanad Ilmu dan Pendidikan
2.1  Pendidikan
2.2  Guru-Guru

3.    Perjalanan Hidup dan Dakwah
3.1  Menjadi Dosen Pengajar
3.2  Aktif di Organisasi

4.    Penghargaan
5.    Karya-Karya
6.    Referensi

1. Riwayat Hidup dan Keluarga

1.1 Lahir
Nama lengkap beliau adalah Muhammad Ali bin Jamil Ash-Shabuni. Beliau lahir di kota Aleppo, Suriah, pada tahun 1930 M, namun beberapa sumber lainnya menyebutkan pada tahun 1928 M.

1.2 Wafat
Syekh Muhammad Ali Ash-Shabuni wafat di Kota Yalova, dekat Istanbul, pada Jumat, 6 Sya’ban 1442 H / 19 Maret 2021 M, dimakamkan persis di sebelah makam Nejmettin Erbakan, Perdana Menteri Turki periode 1996-1997, yang juga merupakan sahabatnya.

2. Sanad Ilmu dan Pendidikan

2.1 Pendidikan
Syekh Ali Ash-Shabuni dibesarkan di tengah-tengah keluarga terpelajar. Ayahnya, Syekh Jamil merupakan salah satu ulama ternama di Aleppo. Beberapa sumber menyatakan bahwa ayahnya adalah orang pertama yang membimbingnya baik di pendidikan dasar dan formal, terutama mengenai bahasa Arab, ilmu waris dan ilmu agama.

Syekh Ali Ash-Shabuni sejak kanak-kanak sudah memperlihatkan bakat dan kecerdasan dalam menyerap berbagai illmu agama, hal ini terbukti dengan berhasil beliau menghafal Al-Quran di usia yang masih sangat belia.

Syekh Ali Ash-Shabuni juga pernah berguru kepada sejumlah ulama terkemuka di Aleppo. Mereka di antaranya: Syekh Muhammad Najib Sirajuddin, Syekh Ahmad Al-Shama, Syekh Muhammad Sa’id Al-Idlibi, Syekh Muhammad Raghib Al-Tabbakh, dan Syekh Muhammad Najib Khayatah.

Beliau juga kerap mengikuti kajian-kajian para ulama lainnya yang biasa diselenggarakan di berbagai masjid. Setelah menyelesaikan studinya di bangku sekolah dasar, Syekh Ali Ash-Shabuni melanjutkan pendidikan formalnya ke sekolah milik pemerintah, Madrasah Al-Tijariyya.

Di sana beliau hanya mengenyam pendidikan selama satu tahun, hal itu dikarenakan beliau tidak setuju akan kecenderungan ilmiah sekolah itu dalam mengajarkan perdagangan dengan sistem ribawi yang terjadi di bank. Selanjutnya beliau meneruskan ke sekolah khusus Syariah, Khasrawiyya yang berada di Aleppo.

Di Khasrawiyya Ash-Shabuni tidak hanya mempelajari bidang ilmu-ilmu keislaman seperti tafsir, fiqih, hadis, dan lain sebagainya, akan tetapi juga mata pelajaran umum. beliau berhasil menyelesaikan pendidikan di Khasrawiyya dan lulus pada tahun 1949 M.

Syekh Ali Ash-Shabuni melanjutkan pendidikannya di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, hingga mendapat gelar Lc dari fakultas Syariah pada tahun 1952 M. Tidak berhenti di situ, beliau pun melanjutkan ke pasca sarjana dan lulus pada tahun 1954 M, dengan mendapat gelar Magister pada konsentrasi peradilan Syariah (Qudha As- Sar’iyyah). Seluruh studinya di Mesir merupakan beasiswa dari Departemen Wakaf Suriah.

2.2 Guru-Guru

  1. Syekh Jamil (ayah),
  2. Syekh Muhammad Najib Sirajuddin,
  3. Syekh Ahmad Al-Shama,
  4. Syekh Muhammad Sa’id Al-Idlibi,
  5. Syekh Muhammad Raghib Al-Tabbakh,
  6. Syekh Muhammad Najib Khayatah.

3. Perjalanan Hidup dan Dakwah

3.1 Menjadi Dosen Pengajar
Pasca studi di Mesir, Syekh Ali Ash-Shabuni kembali ke kota kelahirannya. Beliau mengajar di berbagai sekolah menengah atas (SMA) yang ada di Aleppo. Pekerjaannya sebagai guru SMA ini beliau lakoni selama delapan tahun. Dari tahun 1955 hingga tahun 1962.

Setelah itu, beliau pun mendapatkan tawaran mengajar di dua universitas ternama, yakni di Fakultas Syari’ah, Universitas Ummul Qura’ dan Fakultas Ilmu Pendidikan Islam, Universitas King Abdul Aziz. Kedua universitas tersebut terletak di Kota Makkah, di kedua universitas tersebutlah beliau menghabiskan waktu, dan aktivitas ini selama 28 tahun.

Saat menjadi dosen di Ummul Qura’, Syekh Ali Ash-Shabuni pernah menyandang jabatan Ketua Fakultas Syariah. Beliau pun dipercaya mengetuai Pusat Kajian Akademik dan Pelestarian Warisan Islam (Turats), hingga kini beliau tercatat sebagai Guru Besar Ilmu Tafsir pada Fakultas Ilmu Pendidikan Islam Universitas King Abdul Aziz.

Selain mengajar di kedua universitas itu, Syekh Ali Ash-Shabuni juga memberikan kuliah umum bagi masyarakat di Masjidil Haram. Kuliah umum mengenai tafsir juga beliau berikan di salah satu masjid di Kota Jeddah.

Kegiatan ini berjalan selama delapan tahun. Setiap materi yang beliau sampaikan direkamnya dalam kaset. dan hasilnya tidak sedikit dari rekaman tersebut kemudian ditayangkan dalam program khusus di televisi. Di tahun 1998 proses rekaman yang berisi kuliah-kuliah umum Syekh Ali Ash-Shabuni berhasil diselesaikan.

3.2 Aktif di Organisasi
Di sela kesibukannya mengajar, Syekh Ali Ash-Shabuni pun menyempatkan diri untuk aktif dalam Organisasi Liga Muslim Dunia. Di lembaga ini beliau menjabat sebagai penasihat pada Dewan Riset Kajian Ilmiah mengenai Al-Qur’an dan Sunnah, di sini beliau aktif beberapa tahun, lalu kemudian beliau mengabdikan diri sepenuhnya untuk menulis dan melakukan penelitian.

Di antara kesibukkannya di Ummul Qura’ Madinah adalah Syekh Ali Ash-Shabuni ditugaskan menjadi editor Turats Islam. Di sana beliau sukses men-tahqiq (melakukan pemeriksaan secara seksama dan rinci) salah satu kitab tafsir klasik “Ma’ani’l-Qur’an” karya Imam Abu Ja’far An’ Nuhas.

Naskah kitab ini hanya ada satu di dunia, di-tahqiq dengan referensi dari berbagai sumber, khususnya tafsir, bahasa, hadis dan lain sebagainya. Penelitian ini membuahkan hasil penerbitan kembali kitab Ma’ani’l Qur’an setebal 6 jilid.

4. Penghargaan
Karena kiprahnya di dunia pendidikan Islam, di tahun 2007, panitia penyelenggara Dubai International Qur’an Award menetapkan Syekh Ali Ash-Shabuni sebagai Personality of The Muslim World. Pilihan tersebut jatuh padanya setelah beberapa orang kandidat diseleksi oleh Pangeran Muhammad ibn Rashid Al-Maktum, Wakil Kepala Pemerintahan Dubai.

5. Karya-Karya
Di antara karya-karya Syekh Muhammad Ali Ash-Shabuni adalah sebagai berikut:

  1. Rawa’I Al-Bayan fi Tasair Ayat Al-Ahkam min Al-Qur’an,
  2. Al-Tibyan fi ‘Ulum Al-Qur’an (Pengantar Studi Al-Qur’an),
  3. Shafwah Al-Tafasir,
  4. Mausu’ah Al-Fiqh As-Syar’I Al-Muyassar,
  5. At’ Tafsir Al-Wadhih Al-Muyassar,
  6. Ijazu’l Bayan fi Suwari’l Quran,
  7. Mauqifu’s Syari’ah Al-Gharra’ min’ Nikahi’l Mut’ah,
  8. Aqidah Ahlus’s Sunnah fi Mizani’s Syar’i,
  9. Mukhtashar Tafsir Ibnu Katsir,
  10. Mukhtashar Tafsir Thabari,
  11. Fathu’r Rahman bi Kasyfi ma Yatalabbasu fi’l Qura’an,
  12. Annubuwah Wal Anbiya’,
  13. Qabasun min Nur Al Qur’an.

Simak karya beliau di : Syekh Muhammad Ali As-Shabuni, Mufassir dengan 10 Karya Tafsir

6. Referensi
Abdul Malik Salim Rahmatullah, Sekretaris Perwakilan Khusus Nahdlatul Wathan Mesir.

Artikel ini sebelumnya dibuat pada tanggal 19 Januari 2024 dan kembali diedit dengan penyelarasan bahasa pada tanggal 19 Maret 2024

 

Lokasi Terkait Beliau

    Belum ada lokasi untuk sekarang

List Lokasi Lainnya