Ziarah di Makam KH. Fathurrahman Abu Said, Muasis Pesantren Manbail Futuh Tuban
Daftar Isi
- Profil
- Lokasi Makam
- Haul
- Motivasi Ziarah Menurut Syeikh An Nawawi Banten
- Fadilah
- Peninggalan
- Oleh-oleh
Laduni.ID, Jakarta - KH. Fathurrahman Abu Said adalah ulama besar dari Tuban, beliau adalah muasis pondok pesantren Manbail Futuh, Tuban.
Profil
KH. Fathurrahman Abu Said adalah pendiri Pondok Pesantren Manbail Futuh Beji Jenu Tuban. Beliau lahir sekitar tahun 1879 M. dari pasangan KH. Abu Said dan Hj. Shofiyah (sebelum berangkat haji bernama Semi).
Guru-guru beliau selama menuntut ilmu adalah:
- KH. Abu Said
- Kiai Mukhtar
- KH. Idris
- KH. Muhammad Khozin
Untuk kelanjutannya tentang Profil beliau silahkan baca di Biografi KH. Fathurrahman Abu Said
Lokasi Makam
Beliau dipanggil oleh Allah SWT pada tahun 1944 M dan dimakamkan di makam Sentono Lor desa Jenu, kec. Jenu kab. Tuban.
Haul
Motivasi Ziarah Menurut Syekh An Nawawi al Bantani
1. Untuk Mengingat mati dan Akhirat
2. Untuk mendoakan
3. Untuk mendapatkan keberkahan
4. Memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ke makam orang tua
Fadilah
Makam KH. Fathurrahman Abu Said banyak dikunjungi para peziarah dan santri. Tak hanya datang dari wilayah Kab. tUBAN saja. Banyak peziarah yang datang dari luar kota dan bahkan dari luar Jawa yang berziarah di makam beliau yang berada di Tempat Pemakaman keluarga besar pondok pesantren Manbail Futuh, Jenu, Tuban.
Ada keyakinan dari masyarakat dan santri yang datang ke sana bahwa dengan berziarah, berdoa dan bertawassul di makam beliau maka akan dimudahkan dalam menyerap ilmu, dimudahkan dalam mencapai cita-citanya, dan dimudahkan dalam mendapatkan keturunan anak sholeh dan sholehah
Peninggalan
Pondok Pesantren
Setelah menunaikan ibadah haji, beliau dibangunkan pondok walaupun masih sederhana. Pada mulanya pondok ini hanya terkenal dengan nama "Pondok Beji Lor" untuk membedakan dengan "Pondok Beji Kidul" yang diasuh oleh KH. Sholeh Mukhtar (mertua KH. Fathurrahman Abu Said Tuban). Pondok Beji Lor ini kemudian oleh beberapa penerus beliau diganti dengan nama "Roudlotul Mustarsyidin Assaidiyah". Setelah itu berdirilah madrasah formal yang diberi nama "Manbail Futuh". Karena beberapa hal, akhirnya nama Pondok dan Madrasah disatukan menjadi "Manbail Futuh".
Oleh-oleh
Oleh-oleh yang bisa dibawa pulang usai ziarah di Tuban di antaranya:
Cumi Crispy, Kecap Laron, Keripik Gayam, Buah Siwalan, Legen, Terasi Udang, Ampo, Gemblong, Ikan asin Tuban, Kerupuk ikan
Kunjungi Juga
- Pasarkan Produk Anda dengan Membuka Toko di Marketplace Laduni.ID
- Profil Pesantren Terlengkap
- Cari Info Sekolah Islam?
- Mau Berdonasi ke Lembaga Non Formal?
- Siap Berangkat Ziarah? Simak Kumpulan Info Lokasi Ziarah ini
- Mencari Profil Ulama Panutan Anda?
- Kumpulan Tuntunan Ibadah Terlengkap
- Simak Artikel Keagamaan dan Artikel Umum Lainnya
- Ingin Mempelajari Nahdlatul Ulama? Silakan
- Pahami Islam Nusantara
- Kisah-kisah Hikmah Terbaik
- Lebih Bersemangat dengan Membaca Artikel Motivasi
- Simak Konsultasi Psikologi dan Keluarga
- Simak Kabar Santri Goes to Papua
Memuat Komentar ...