Jabir bin Hayyan, Cendekiawan Muslim Berpengaruh di Masa Peralihan Bani Umayyah dan Bani Abbasiyah

 
Jabir bin Hayyan, Cendekiawan Muslim Berpengaruh di Masa Peralihan Bani Umayyah dan Bani Abbasiyah
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi Laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Abu Musa Jabir bin Hayyan atau biasa dikenal sebagai Jabir bin Hayyan merupakan seorang Cendekiawan Muslim yang berpengaruh di masa Kekhalifahan Islam. Ilmuwan Barat menyebut nama Jabir sebagai “Gebert”. Jabir bin Hayyan dianggap oleh masyarakat Timur Tengah maupun masyarakat dunia sebagai Bapak Ilmu Kimia Modern, sebagaimana disebutkan dalam Ensiklopedia Biografi Ilmuwan Islam di Bidang Sains, karya Mustain. Selain terkenal sebagai cendekiawan, beliau juga dikenal sebagai seorang Sufi yang tekun beri’tikaf di sebuah ruangan khusus di dalam rumahnya.

Jabir bin Hayyan lahir pada tahun 100 H atau 721 M di Kota Tus (Iran), pada masa pemerintahan Bani Umayyah Khalifah Yazid bin Abdul Malik atau juga dikenal sebagai Yazid II (720-724 M). Ayahnya, bernama Hayyan Al-Azdi merupakan seorang ulama dan tabib yang berasal dari Syam kemudian pindah ke Tus, sebuah kota kecil yang berjarak 27 km dari Utara Masyhad yang dikenal sebagai Kota Transit bagi para pedagang dari Baghdad, Turkistan, ataupun Cina.

Semasa hidupnya, Jabir bin Hayyan melahirkan sejumlah karya besar di bidang kimia, alkimia, dan filosofi. Banyak dari karya-karyanya itu diterjemahkan dan didistribusikan ke seluruh pusat pembelajaran di Timur Tengah dan Eropa. Berkat kontribusinya yang sangat besar dan dianggap telah meletakkan dasar-dasar ilmu kimia modern, Jabir bin Hayyan kemudian dikenal sebagai Bapak Ilmu Kimia Modern.

Jabir bin Hayyan wafat pada tahun 815 M di Kota Kufah (Irak), pada saat pemerintahan Khalifah ketujuh dari Bani Abbasiyah, yakni Khalifah Al-Makmun (813-833 M). Beliau telah hidup selama kurang lebih 94 tahun.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN