Cuaca Panas Ekstrem Dimanfaatkan Warga Australia untuk Panggang Biskuit

 
Cuaca Panas Ekstrem Dimanfaatkan Warga Australia untuk Panggang Biskuit

 

LADUNI.ID,INTERNASIONAL - Cuaca panas ekstrem ternyata tidak mengurangi kreativitas warga Australia untuk bisa menghibur diri.

Di Adelaide, Australia Selatan, suhu udara mencapai 46,6 derajat Celcius sehingga dimanfaatkan oleh Rose dan Patrick Wynne untuk memanggang biskuit kacang.

Melansir dari ABC, Kamis (24/1/2019), Rose mengaku tertarik dengan cerita warga lain yang memasak berbagai bahan makanan di mobil.

"Kami mengeluarkan adonan sekitar pukul 12.00 dan membiarkannya sampai pukul 16.00. Biskuit itu perlahan-lahan matang," kata Rose.

"Ternyata biskuit itu matang sempurna dan renyah," imbuhnya.

Namun, warna biskuit tidak menjadi coklat tua pada bagian atas seperti halnya dipanggang dengan menggunakan oven.

"Kami pernah mendengar tentang itu sebelumnya, warga memanggang kue di mobil mereka," ujarnya.

Biro Meteorologi Australia menyatakan, suhu di Adelaide memuncak pada Kamis sore.

Biskuit kacang itu bukan satu-satunya makanan yang dimasak pada cuaca terik di Australia. Seorang pengguna Twitter bahkan mencoba untuk meninggalkan daging, udang, telur, dan benda-benda lainnya di mobil selama dua jam.


Tasty Adelaide@TastyAdelaide

Hottest day in Adelaide. I left meat in my car. After 2 hours, the meat is ready to eat. #AdelaideHeatwave #AdelaideWeather #adelaide

89

11.19 - 24 Jan 2019 · Adelaide, South Australia

 

Di Andamooka, penduduk setempat memiliki cara inovatif untuk berenang, dengan mengubah arena seluncur menjadi kolam renang darurat.

"Bagaimana anak-anak Andamooka tetap tenang? Dengan beberapa inovasi dan semangat komunitas," demikian unggahan Tuckabox Hotel Andamooka.

Wilayah Melbourne juga diperkirakan akan terus panas sampai Jumat (25/1/2019), dengan perkiraan maksimum suhu mencapai 44 derajat Celcius sebelum turun ke 27 derajat Celcius pada Sabtu (26/1/2019).

Cuaca panas ekstrem di Australia membuat ratusan hewan liar mati akibat kekeringan yang parah.

Awalnya, penjaga hutan di Santa Teresa menemukan 40 ekor kuda dalam keadaan tak bernyawa. Namun, mereka terpaksa untuk membunuh 55 ekor lainnya karena berada dalam kondisi sekarat.

SUMBER:kompas.com