Mbah Harun: Seorang Pelaut Sederhana yang Dermawan

Laduni.ID, Jakarta - Mbah Harun adalah seorang nelayan yang tinggal di desa Karangmangu, Sarang, Rembang, Jawa Tengah. Setiap ba’da Subuh, beliau berangkat melaut dengan sebuah perahu kecil yang akrab disebut “cukrik” kemudia ia kembali ke darat ketika memasuki waktu shalat Dhuha.
Kehidupan di laut telah mendarah daging dalam jiwanya sejak kecil. Wilayah Sarang, yang berbatasan langsung dengan pesisir pantai Utara Jawa, terkenal dengan kekayaan sumber lautnya, dan hal ini telah membentuk jiwa pelaut Mbah Harun meski dengan cara yang tradisional.
KH. Yahya Cholil Staquf, pengasuh Pesantren Raudlatut Thalibin, Rembang, dan Katib Syuriah PBNU, mengisahkan bahwa hasil tangkapan Mbah Harun setiap hari digunakan untuk mencukupi kebutuhan hari itu juga. Istrinya, Mbah Sintho’, sering membagikan kelebihan rezeki kepada tetangga yang membutuhkan, terutama mereka yang kurang mampu.
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Support kami dengan berbelanja di sini:
Memuat Komentar ...