Menjaga Tanda Cinta dan Penghormatan pada Nabi Muhammad SAW dengan Berprasangka Baik tentang Orang Tuanya

 
Menjaga Tanda Cinta dan Penghormatan pada Nabi Muhammad SAW dengan Berprasangka Baik tentang Orang Tuanya
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Nabi Muhammad SAW, utusan terakhir yang membawa cahaya Islam kepada umat manusia, dilahirkan di Makkah pada 12 Rabiul Awal di Tahun Gajah. Kehidupan beliau yang penuh berkah dan rahmat telah digariskan oleh Allah SWT sejak awal, termasuk kenyataan bahwa Nabi lahir dalam keadaan yatim.

Kehilangan ayahnya sebelum ia dilahirkan adalah salah satu dari banyak ketentuan Allah yang menandai perjalanan hidupnya sebagai sosok pilihan. Meski tanpa ayah, Nabi Muhammad SAW tidak pernah merasakan kesepian dan kekurangan kasih sayang, karena Allah SWT langsung mendidik dan membimbingnya, sebagaimana dijelaskan dalam firman-Nya:     

فَإِنَّكَ بِأَعْيُنِنَا 

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN