Santri Milenial: Di Antara Kecanggihan Teknologi dan Keteguhan Tradisi Keilmuan
Laduni.id, Jakarta - Di tengah arus deras revolusi digital, para santri generasi milenial tampil dengan kemampuan adaptasi yang tak kalah mumpuni. Tanpa mengikuti pelatihan formal, mereka mahir mengoperasikan berbagai aplikasi pengedit gambar dan video. Fenomena ini menunjukkan bahwa generasi santri kini bukan hanya melek kitab, tetapi juga melek teknologi.
Namun, kecanggihan ini sekaligus menghadirkan tantangan baru bagi dunia pesantren. Di satu sisi, keterampilan digital patut diapresiasi sebagai bekal dakwah dan keterlibatan sosial santri di era modern. Di sisi lain, lembaga pesantren dituntut untuk tidak kehilangan jati diri sebagai pusat pendidikan Islam berbasis kitab turats (kitab kuning) dan metode bermazhab yang telah teruji selama berabad-abad.
Ruh pesantren terletak pada kedalaman ilmu dan akhlak. Oleh sebab itu, kecanggihan teknologi harus sejalan dengan keteguhan manhaj keilmuan. Penguasaan terhadap teks-teks klasik dan disiplin fikih tetap menjadi fondasi utama dalam membentuk karakter santri yang tangguh, berwawasan, dan bijak dalam bersikap.
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Support kami dengan berbelanja di sini:
Rp779.000
Rp185.000
Rp218.000
Memuat Komentar ...