Jasad Aktivis Muslimat NU Tetap Ayu

 
Jasad Aktivis Muslimat NU Tetap Ayu

LADUNI.ID, Jakarta - Iwak peyek sego tahu.
Muslimat sampek tuwek tetep ayu.
Wagub Jatim Gus Ipul sering menyampaikan itu.

Ternyata tak hanya sampek tuwek. Bahkan sampai dalam kubur pun tetap ayu.
Saat ngaji dalam walimah putri H Syafii Tambakberas Rabu (26/12/2018), pengasuh Pesantren Almuhibbin Bahrul Ulum Tambakberas, KH Mohammad Djamaludin Ahmad cerita.

Ada aktivis Muslimat NU Tuban namanya Bu Bariroh. Wafat pada 1971.

Lalu 24 tahun kemudian. Tepatnya pada 1995, makamnya kedusir. Tangannya terlihat masih utuh.

Warga sepakat untuk membongkar makamnya dan dimakamkan ulang.

"Masya Allah.. 24 tahun dikubur. Jasadnya masih utuh. Wajahnya terlihat cantik seperti pengantin," kata Kiai Jamal.
Setelah ditelusuri, beliau itu ternyata pengurus Muslimat NU yang solihah dan mutiah, taat suami.

Setiap berangkat muslimatan, selalu pamit suami. Minta izin dan rido suami. Sebelum berangkat, makanan sudah disiapkan. "Kalau mau pergi acara muslimatan sampek menginap, persediaan makanan untuk suami juga sudah disiapi," bebernya.


Solihah dan mutiah, taa suami. Niku kuncinya. Dawuhnya KH Latif Bajuri Diwek. Walaupun suami seperti Firaun, istri tetap harus taat seperti Siti Asiyah. Yang tidak ditaati hanya ketika disuruh mengakui Firaun sebagai tuhan.
Dalam kitab Annawadir ada cerita. Seorang anak sakit parah. Berobat Kemana-mana tidak sembuh. Ibunya nadzar. Jika anakku sembuh, aku akan keluar dunia tujuh hari.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN