Sebanyak50 Kg Sabu dari Malaysia yang Dikubur dalam Lumpur di Sita Polisi

 
Sebanyak50 Kg Sabu dari Malaysia yang Dikubur dalam Lumpur di Sita Polisi

 

LADUNI.ID,INTERNASIONAL - Ada berbagai cara penyelundupan narkoba. Di Sumatera Utara, 50 kilogram sabu dari Malaysia ditemukan dikubur dalam lumpur.

Sabu 50 kilogram tersebut awalnya dikirim dari Malaysia melalui jalur laut. Sabu itu kemudian disembunyikan dengan cara dikubur dalam lumpur tepatnya di Tanjung Parapat, Labuhan Batu, Sumut.

"50 Kilogram sabu dari jaringan Malaysia-Sumatera. Terungkapnya Selasa (29/1) oleh Satgas NIC Direktorat VI Bareskrim Polri," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo dalam pesan singkat, Rabu (31/1/2019).

Dedi mengatakan ada tiga pria yang telah ditetapkan sebagai tersangka yaitu RUS alias Iyan (38), ADS (30) dan GP (25). Ketiganya adalah warga Tanjung Balai.

Terungkapnya jaringan narkoba ini bermula dari penangkapan Tim NIC Direktorat IV/Narkoba Bareskrim Polri terhadap RUS pada Minggu (27/1) pukul 03.00 WIB. "Tersangka ditangkap di rumahnya, kemudian dari hasil interogasi diketahui bahwa dirinya mengaku telah mengambil sabu dan ekstasi di tengah laut, di perairan Labuhan Batu, bersama dua tersangka lainnya," terang Dedi

Polisi kemudian mengembangkan kasus dengan menangkap ADS dan GP, dini hari kemarin. Kedua tersangka ditangkap di atas bus, Jalan Lintas Sumatera, tepatnya depan Polsek Kuala Hulu.

"Mereka menerangkan bahwa narkotika jenis sabu dan ekstasi yang sudah mereka ambil, telah di sembunyikan dengan cara dikubur atau ditanam di dalam lumpur di Tanjung Parapat, Labuhan Batu Sumatera Utara," ucap Dedi."Saat dicek di lokasi, benar, ada satu box fiber ikan di bawah lumpur yang dalamnya berisi 3 karung yang di dalamnya berisi 50 bungkus sabu dengan berat masing-masing kemasan satu kilogram dan 3 bungkus besar ekstasi, yang masih kami hitung jumlah pastinya," sambung Dedi.

Dedi menyampaikan ketiga pelaku ini masih memiliki hubungan keluarga. "Ini jaringan narkoba yang modusnya menggunakan hubungan kekeluargaan. Info dari penyidik, di antara pelaku satu dan lainnya adalah saudara," tutup Dedi.(aud/aan)

SUMBER:Kompas.com