Metode Berantas Nyamuk DBD Menurut Peneliti Asal Universitas Hasanuddin
LADUNI.ID,EDUKASI – Penyakit selama ini yang banyak menyerang masyarakat berupa Wabah demam berdarah dengue (DBD) dan kini kian meluas di DKI Jakarta.
Salah seorang peneliti yang berkecimpung di dunia kesehatan menyangsikan proses perkembangbiakan nyamuk penyebar penyakit yang diyakini sebagian masyarakat.
Dr Syahribulan, M.Si., peneliti nyamuk dari Departemen Biologi Universitas Hasanuddin, menyangsikan cara tersebut dapat mengeradikasi nyamuk, khususnya Aedes Aegypti yang membawa virus Dengue. Malah, jumlah nyamuk bisa bertambah karenanya.
Dia mengatakan, untuk mengeradikasi jentik nyamuk, seharusnya kita tidak membuat tempat-tempat penampungan air. Karena kalau ada (tempat penampungan air), nyamuk pasti datang.
“Seharusnya yang kita lakukan adalah menghilangkan tempat-tempat air yang bisa menjadi tempat (nyamuk) berkembang biak,” ujarnya via telepon
Menurut dia, cara yang dipaparkan dalam pesan tersebut bukan untuk mengeradikasi nyamuk, tetapi untuk mendeteksi keberadaan nyamuk Aedes aegypti.
Sebab pada dasarnya, nyamuk akan mencari wadah air, bahkan sekecil penampung pada dispenser air, untuk berkembang biak. Jentik yang terkumpul kemudian bisa dibawa ke laboratorium untuk diuji apakah benar Aedes aegypti.
Lalu, patut diingat bahwa sekalinya nyamuk Aedes aegypti masuk ke dalam rumah, ia tidak akan mau pindah bila ada tempat untuk berkembang biak. Sebaliknya bila wadah air yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakannya dihilangkan, nyamuk akan pergi dengan sendirinya.
“Jadi, efektifnya adalah kita meminimalisasi tempat-tempat telur nyamuk menetas, misalnya aqua gelas dan bak mandi,” kata Syahribulan.
Salah satunya metode mencegah penyebaran penyakit tersebut adalah sebagaimana diungkapkan Syahribulan dengan menggunakan cara yang disebarkan tersebut.
Ia menambahkan sebetulnya gerakan 3M jauh lebih efektif untuk mencegah penularan DBD, bila kita mengerti sifat nyamuk.
Slogan 3M sendiri mengajak masyarakat untuk menutup, menguras, dan mengubur objek-objek yang mendukung siklus hidup nyamuk; seperti kaleng-kaleng bekas, gelas, akuarium, vas bunga, dan wadah-wadah lainnya yang bisa menampung air.
Syahribulan menjelaskan bahwa nyamuk sebetulnya tidak meletakkan seluruh telurnya sekaligus, melainkan satu per satu. Oleh karena itu, nyamuk bisa meletakkan telurnya di berbagai tempat, dari yang sangat kecil, seperti penampung air pada dispenser, hingga yang seluas dan sedalam sumur.
.
Kunjungi Juga
- Pasarkan Produk Anda dengan Membuka Toko di Marketplace Laduni.ID
- Profil Pesantren Terlengkap
- Cari Info Sekolah Islam?
- Mau Berdonasi ke Lembaga Non Formal?
- Siap Berangkat Ziarah? Simak Kumpulan Info Lokasi Ziarah ini
- Mencari Profil Ulama Panutan Anda?
- Kumpulan Tuntunan Ibadah Terlengkap
- Simak Artikel Keagamaan dan Artikel Umum Lainnya
- Ingin Mempelajari Nahdlatul Ulama? Silakan
- Pahami Islam Nusantara
- Kisah-kisah Hikmah Terbaik
- Lebih Bersemangat dengan Membaca Artikel Motivasi
- Simak Konsultasi Psikologi dan Keluarga
- Simak Kabar Santri Goes to Papua
Memuat Komentar ...