Profil
Pesantren Yanbu’ul Qur’an didirikan oleh KH. Arwani Amin Said, seorang ulama besar yang sangat dikenal keilmuannya, terutama dalam bidang Al-Qur’an dan Thoriqoh. Ke’aliman beliau dalam ilmu Al-Qur’an dapat dilihat dari kitab karya beliau berjudul Faidl Al-Barakat fi Sabil Al-Qira’at, sebuah kitab yang akhirnya menjadi pegangan pokok bagi mereka yang mempelajari Qira’ah Sab’ah (bacaan Al-Qur’an menurut 7 Imam). Dari hasil pendidikan beliau juga telah lahir ulama-ulama besar, semisal KH. Abdullah Salam (Kajen Pati) dan KH. Sya’roni Achmadi (Kudus).
Sejarah berdirinya pesantren ini dimulai tahun 1942, setelah Mbah Arwani boyong dari Pesantren Krapyak Yogyakarta di bawah asuhan KH. Munawir. Waktu itu beliau mengajar Al-Qur’an di Masjid Kenepan, juga Tafsir dan Hadis Bukhari di Masjid Al-Aqsha Menara Kudus. Lantaran belum memiliki pesantren, para santri yang berasal dari luar kota terpaksa mukim di pesantren atau rumah penduduk sekitar kediaman beliau di Desa Kauman Menara.
Baru setelah pulang dari menunaikan Haji tahun 1969, beliau merintis mendirikan pesantren sendiri, dan pada tahun 1970 berdirilah PesantrenYanbu’ul Qur’an di Dukuh Kelurahan, Desa Kajeksan Kudus. Bangunan awal pesantren yang berorientasi pada menghafal Al-Qur’an ini, terdiri dari 6 kamar dan dihuni oleh 45 santri. Kemudian pada tahun 1978 didirikan pesantren putri dengan jumlah santri 33 orang. Pada tanggal 1 Oktober 1994 Mbah Arwani wafat dan dimakamkan di Komplek Pesantren Tahfidh Yanbu’ul Qur’an.
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU.
KLIK
LOGIN
Memuat Komentar ...