Pesantren Miftahul Huda Kepanjen Malang

 
Fasilitas di Lembaga ini :
Nama FasilitasJumlah Nama FasilitasJumlah
MI/SD2 MTS/SMP1
MA/SMA2 Maly/Univ.0
Tahfidz1 Laboratorium1
Poli Kesehatan1 Koperasi1
Pesantren Miftahul Huda Kepanjen Malang

Profil
 Pondok Pesantren Miftahul Huda didirikan dan diasuh oleh seorang kyai yang kharismatik yaitu KH.Ms. Abd. Wahab. Beliau bukan asli penduduk Mojosari, melainkan pendatang dari Jawa Tengah.

Pada pertengahan bulan Besar tahun 1962 masyarakat meminta diadakan pengajian umum (majlis ta’lim), tetapi beliau menjanjikan kepada mereka pengajian umum untuk orang-orang tua dimulai pada tanggal 10 bulan Muharom.( Adapun pemrakarsa pengajian umum itu adalah Pak Sri (H.Abdul Karim), pak Karto, pak Nyamar, pak Marsiman, pak Wakidi, pak H. Abdullah dan pak Kasim). Untuk pengajian rutin orang-orangtua ini bertempat di mushola kampung barat (mushola bapak Kastawi) yang dahulu dikenal  dengan kampung lancar.

Beliau menyebut dengan kampung lancar karena masyarakatnya non blok. Karena saat itu terdapat dua tempat untuk melaksanakan sholat jum’at dan lima tempat untuk melaksanakan sholat hari raya. Semua itu disebabkan adanya perselisihan pribadi. Selanjutnya pada bulan Shofar masyarakat mengusulkan agar anak mengaji dibentuk sistem madrasah diniyah. Rencana ini terlaksana pada bulan Robiul awwal tahun 1962  bertempat di rumah Bapak Husen walaupun ala kadarnya, karena guru mengajinya masih beliau sendiri dan membaginya menjadi 4 kelas, dan muridnya saat itu bertambah naik ± 100 anak. Untuk murid yang belajar dengan sistem sorogan berjumlah kurang lebih 150 anak.

Pada tanggal 8 Agustus 1962 Madrasah pindah dari kampung tengah ke kampung barat. Pengurus dan sekaligus pelopor madrasah adalah bapak H. Abdullah dan saudara Husen. Pada bulan Ruwah tahun 1963 madrasah pindah lagi ke kampung timur di rumah H. Fauzi, rumah bapak Rohmat dan rumah bapak Husen. Kepindahan ini dikarenakan kyai menikah dengan seorang perempuan yang bernama Siti Marhamah dan mengikuti bertempat tinggal di rumah mertua beliau, pernikahan berlangsung saat beliau berusia 38 tahun sedang ibu Nyai Siti Marhamah berusia 13 tahun.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN

 

Relasi Pesantren Lainnya

  • Belum ada pesantren yang berelasi dengan pesantren ini.