Gara-Gara Ini, Kasek Laporkan Oknum Guru ke DPK Sumenep

 
Gara-Gara Ini, Kasek Laporkan Oknum Guru ke DPK Sumenep

LADUNI.id, Sumenep - Salah satu Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, mengadukan oknum guru ke pihak Dewan Pendidikan Kabupaten (DPK) Sumenep.

Pengaduan tersebut dilakukan lantaran salah seorang oknum guru berinisial S mengajukan pindah mengajar ke sekolah lain tanpa seizin dari pihak Yayasan SMA Sabilul Huda.

Kepala Sekolah SMA Sabilal Huda, Syaiful mengatakan, dulunya S sejak tahun 2007 juga lulus sertifikasi melalui Sabilul Huda. Saat ini juga tercatat sebagai penerima Inpassing melalui SMA tersebut. Namun sayang, S malah mengabaikan etika dalam melakukan proses perpindahan sekolah.

"Yang jelas kami sangat keberatan apabila harus mutasi secara total, baik mutasi induk maupun NUPTK. Karena dulu yang mengajukan sertifikasi dan inpassing ini dari lembaga kami," terang Syaiful, Senin (18/2/2019).

Saat ini, lanjut Syaiful, S mulanya menjadi guru Geografi di sekolah tersebut. Lalu kemudian mengajukan pindah mengajar ke sekolah lain. Pengajuan pindah yang dilakukan S juga tanpa sepengetahuan pihak yayasan. Bahkan S tersebut telah menjadi kepala sekolah lain tertanggal 10 Juli 2018.

"Kami pernah dipanggil oleh pengawas, katanya kalau rusan pindah itu sebenarnya siapapun bisa, tergantung si guru. Tapi etika kan juga harus dipakai. Kami keberatan kalau seperti ini," terangnya.

Menurut Syaiful, dengan pindahnya guru tersebut akan mengganggu proses belajar mengajar. Lebih-lebih S itu ternyata memegang materi di kelas akhir yang sebentar lagi akan mengikuti UN.

"Dan baru-baru ini kami juga dipanggil oleh cabang Disdik Provinsi, isi suratnya katanya soal pembinaan dan peringatan. Padahal kami belum menerima surat pindah secara resmi dari pihak guru ini," tuturnya.

Salah satu anggota Dewan Pendidikan, Mohamad Suhaidi mengatakan, dalam waktu dekat akan menindaklanjuti soal aduan yang dilakukan oleh sekolah SMA Sabilul Huda itu. Termasuk akan memanggil Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur di Sumenep.

"Semua aduan yang masuk ke kami pasti akan ditindaklanjuti, dan soal aduan ini kami juga akan memanggil Kacab Disdik Jatim," tegasnya.

Suhaidi juga menilai, surat yang dilayangkan oleh Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur di Sumenep ke SMA Sabilul Huda kurang sopan dan tidak mencerminkan etika dunia pendidikan.

"Dunia pendidikan ini biasa di sebut sebagai sikap orang tua pada anak. Kalau ada bahasa pembinaan dan teguran (peringatan), ini bisa diluar konteks itu," tandasnya. (fik/ibn)