Meriahnya Maulid Nabi di Dayah Abu Tanjong Bungong Ahli Falak Indonesia

 
Meriahnya Maulid Nabi di Dayah Abu Tanjong Bungong Ahli Falak Indonesia

LADUNI.ID,ACEH- Jalan Banda Aceh-Medan nampak sempat macet di kawasan Meugit Sagou, Bandar Dua, Pidie Jaya dipenuhi kendaraan baik roda dua dan empat, masyarakat silih berganti berdatangan dari berbagai kalangan baik ulama, pejabat dan tokoh agamawan serta masyarakat menghadiri kenduri maulid nabi Muhammad SAW.

Untaian zikir terus menggema bertempat di Dayah Miftahul Ulum Al-Waliyah, Meugit Sagou, Bandar Dua, Pidie Jaya, Rabu, (20/2/2019).Peringatan maulid di dayah yang letak geografisnya sangat strategis di sekitar persawahan tentu saja menambah kesejukan dan aura yang membahagiakan dengan serpihan angin yang dihembuskan terlebih untaian zikir sejak pagi hingga bakda dhuhur masih menggema.

"Alhamdulillah, perayaan kenduri maulid nabi berlangsung lancar dan masyarakat dari berbagai kalangan juga hadir baik pimpinan dayah, Bale pengajian, ulama dan tokoh agamawan dan masyarakat lainnya," kata Tgk. Sanusi Abdullah salah seorang pengurus dayah tersebut disela pelaksanaan maulid nabi yang dihadiri masyarakat dan ulama kharismatik Aceh juga undangan lainnya.

Dayah Miftahul Ulum Al-Waliyah yang berdiri sejak beberapa tahun silam dipimpin oleh ulama kharismatik Aceh yang juga ahli falak Aceh Tgk. H. Abdullah Tanjong Bungong atau akrab disapa Abu Tanjong.

Sosok ulama yang aktif di berbagai kegiatan yang juga setiap Minggu selalu mengadakan kegiatan pengajian dan tawajuh akbar di dayahnya yang jamaahnya datang dari berbagai wilayah di Pidie Jaya dan sekitarnya. Abu Tanjong bukan hanya mahir dan spesialis di bidang falak namun dijenjang tarekat Naqsyabandiah juga sudah mengarungi jauh dalam samudera termasyhur di dunia itu.

Sementara itu Tgk Sanusi Abdullah yang merupakan salah seorang putra Abu Tanjong Bungong yang juga alumni dayah MUDI mengucapkan terima kasih kepada guree dan tamu undangan lainnya yang telah menghadiri maulid di dayahnya.

"Terima kasih banyak kepada undangan dan guree yang telah menghadiri peringatan maulid yang sangat sederhana ini dan ini menjadi media ukhuwah dan silaturrahmi diantaranya sesama kita dan ini salah satu cara kita menghormati kelahiran Rasul adalah dengan mengamalkan nilai-nilai yang dibawanya, Islam rahmatan lilalamin, seperti menyayangi sesama manusia, saling berbagi dan tolong menolong dalam kebaikan," ungkapnya.