Rumah Adat Dayak Bengkayang Akan Diresmikan Juli 2019 Mendatang

 
Rumah Adat Dayak Bengkayang Akan Diresmikan Juli 2019 Mendatang

LADUNI.ID,  BENGKAYANG -  Rumah Adat Dayak Bengkayang atau disebut 'Ramin Bantang' hampir rampung. Proses pengerjaan sudah mencapai 80 persen. 

Ramin Bantang yang terletak di jalan Sanggau Ledo, Kelurahan Sebalo, Kecamatan Bengkayang, Kabupaten Bengkayang berdiri megah dengan lukisan khas Dayak. 

Ramin Bantang berdiri di atas tanah dengan luas kurang lebih 2 hektare, dan luas bangunan 60x26 meter persegi.

Rencana peresmiannya akan dilakukan pada Juli mendatang. Hal itu yang disampaikan oleh Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Bengkayang, Martinus Kajot, Rabu (20/2).

"Rencana peresmian kita lakukan pada tanggal 7 Juli 2019. Sebagai Ketua DAD saya pasti bertanggung jawab atas pembangunan dan apa yang dikatakan. Semoga pada bulan Juni sebelum peresmian semua sudah selesai dan disiapkan dengan baik," ujarnya. 

Kajot berharap adanya rumah adat tersebut dapat memberikan manfaat kepada masyarakat Bengkayang. Sebagai ikon dari diri Dayak. 

"Karena selama ini kita belum punya rumah khusus untuk perkumpulan orang Dayak. Jadi dengannya Ramin Bantang itu biar berguna sebagai wadah resmi bagi masyarakat Dayak di Bengkayang," kata Kajot. 

Ketua DPRD Bengkayang ini juga menegaskan, setelah diresmikan, tidak ada lagi main adat sendiri. Karena, tujuan utama dibangunnya rumah adat tersebut ialah untuk menjadi tempat merencanakan ada istiadat, sehingga diberlakukan hukum adat bisa diterapkan bersama -sama dalam sebuah musyawarah ataupun pertemuan yang diadakan. 

"Supaya tidak ada yang main adat sendiri. Inilah tempatnya, jadi nanti gunanya juga Ramin Bantang ini untuk merencanakan ada istiadat yang berlaku di suku Dayak yang ada di Bengkayang," tutupnya.

Ketua DAD kecamatan Seluas, Gustian Andiwinata memberikan apresiasi yang tinggi kepada Ketua DAD Bengkayang, Martinus Kajot dan Bupati Bengkayang, Suryaman Gidot, serta peran anggota DPRD Kabupaten yang telah memperhatikan Adat dan Budaya, juga Kearipan lokal yang harus dilestarikan.

"Kita sebagai DAD kecamatan jelas merasa bangga dan senang karena sudah punya wadah dan tempat berkreasinya Adat, budaya dan Seni, yan dimiliki oleh orag Dayak Kabupaten Bengkayang dalam pengembangan dan pelestariannya," ujar Gustian. (