'Sudah Selesai dengan Diri Sendiri', Inspirasi dari Pelatih Solihin

 
'Sudah Selesai dengan Diri Sendiri', Inspirasi dari Pelatih Solihin

LADUNI.ID, Jakarta - Pernahkah kita melihat atau mengenal seseorang yang tetap sabar dan tenang saat mendapat musibah? Dan sama tenangnya saat mendapat keberuntungan? 

Tetap terkendali dan sabar saat difitnah, diejek dan dicaci, sebaliknya juga bersikap kalem saat disanjung?

Tetap santun dan rendah hati saat mendapat kekuasaan atau menjadi pimpinan, dan juga saat menjadi bawahan? 

Bersikap biasa saja ketika makan di restoran mewah dan tidak menolak makan di warung sederhana di pinggir jalan? 

Tidak bangga saat naik mobil mewah dan tidak *minder* saat naik bajaj atau bus umum? 

Tidak rakus dan tidak menimbun saat diberi kesempatan kaya, dan tidak mengeluh saat jatuh miskin? 

Menggunakan sandang-papan dan peralatan untuk dimanfaatkan fungsinya, bukan untuk dipamerkan mereknya? 

Mata mereka sudah tidak silau, dan tidak tergoda dengan indahnya bungkus atau pernak pernik asesoris dunia..

Mereka Lebih Memilih ARTI HIDUP

Berteman dengan tulus tanpa membedakan status sosial, gelar atau posisi.

Orang-orang seperti ini, adalah orang-orang yang sudah SELESAI DENGAN DIRINYA SENDIRI.

Kakinya menapak bumi dan menjalani realitas, tetapi JIWANYA sudah berada di 'Langit'.

Ego atau ke-aku-annya sudah ditaklukkannya. Buat mereka, kehidupan yang mereka jalani adalah totalitas dalam peran yang dianugerahkan Tuhan kepadanya dan hanya  berniat untuk bermanfaat bagi banyak orang.

Tampilan orang-orang seperti ini mungkin kurang seru atau kurang asyik, dan tidak banyak orang-orang seperti ini.. 

Tapi carilah mereka...
DAN JADIKAN MEREKA SAHABAT SEJATI
Bila tak kau temukan, maka JADILAH mereka..

(Oleh KH Abdul Hamid Wahid)