Kenapa Ketika Marah Berteriak, Ketika Bercinta dengan Suara Lirih?

 
Kenapa Ketika Marah Berteriak, Ketika Bercinta dengan Suara Lirih?

LADUNI.ID, Jakarta - Suatu saat seorang guru  berjalan dengan para muridnya, lalu mereka melihat  sebuah keluarga yang tengah bertengkar, dan saling berteriak.

Guru tersebut berpaling kepada muridnya dan bertanya : “Mengapa orang saling berteriak jika mereka sedang marah?”.

“Karena kehilangan sabar, makanya mereka berteriak.” jawab salah satu murid dari mereka.

“Tetapi , mengapa harus berteriak kepada orang yang tepat berada di sebelahnya?
Bukankah pesan yang ia sampaikan , bisa ia ucapkan dengan cara halus ?”. Tanya sang guru  menguji murid-muridnya.

Muridnya pun saling beradu jawaban, namun tidak satupun jawaban yang mereka sepakati.

Akhirnya sang guru berkata : “Bila dua orang sedang marah, maka hati mereka saling menjauh. Untuk dapat menempuh jarak yang jauh itu, mereka harus berteriak agar perkataannya dapat terdengar. Semakin marah, maka akan semakin keras teriakannya. Karena jarak kedua hati semakin jauh”.

“Begitu juga sebaliknya, di saat kedua insan saling jatuh cinta?” lanjut sang guru.

“Mereka tidak saling berteriak antara yang satu dengan yang lain. Mereka berbicara lembut karena hati mereka berdekatan. Jarak antara ke 2 hati sangat dekat.”

“Bila mereka semakin lagi saling mencintai, apa yang terjadi?”, Mereka tidak lagi bicara. Mereka Hanya berbisik dan saling mendekat dalam kasih-sayang. Pada Akhirnya, mereka bahkan tidak perlu lagi berbisik. Mereka cukup hanya dengan saling memandang. Itu saja. Sedekat itulah dua insan yang saling mengasihi.”

Sang guru memandangi muridnya dan mengingatkan dengan lembut : “Jika terjadi pertengkaran diantara kalian, jangan biarkan hati kalian menjauh. Jangan ucapkan perkataan yang membuat hati kian menjauh. Karena jika kita biarkan, suatu hari jaraknya tidak akan lagi bisa ditempuh".

Wallahu a'lam.
Semoga bermanfaat.
Padepokan Sang Guru.
Pekalongan,  22 Ramadhon 1437 H. (Dishare dari Habib Muhdor Segaf).