Menghina dan Mencaci Ulama Kharismatik Aceh di Medsos, Usut Akunnya

 
Menghina dan Mencaci Ulama Kharismatik Aceh di Medsos, Usut Akunnya

 


LADUNI. ID,ACEH-, Setelah ulama bersilaturrahi presiden Jokowi memenuhi undangan orang nomor satu negeri ini,  ada masyarakat yang mencoba menghina dan mencaci ulama di medsos.

Menanggapi hal tersebut Helmi N Hakim yang merupakan ketua  Arus Baru Indonesia (ARBI) Aceh menyatakan rasa prihatin terhadap segala konten kebencian dan penghinaan terhadap ulama Aceh. 

Selanjutnya ARBI mendesak pihak kepolisian untuk mengusut dan memproses secara hukum akun-akun media sosial yang melakukan ujaran kebencian dan penghinaan terhadap ulama Aceh yang ditujukan kepada ulama besar Aceh Waled Nuruzzahri (Waled Nu). 

“Kami mendesak pelaku dan yang memiliki niat melakukan hal serupa agar segera menghentikan perbuatan dan niatnya karena bisa memicu kemarahan umat muslim Aceh,” kata Ketua ARBI  Aceh Helmy N Hakim, Jumat (8/3/2019).

Helmy menambahkan Waled Nu adalah sosok ulama besar representasi Ahlussunah Wal Jamaah (Aswaja). Maka, kemungkinan akun-akun yang melakukan ujaran kebencian dan penghinaan terhadap beliau bukan berasal dari aswaja. Umat muslim harus bersatu membela kehormatan ulama baik di media sosial maupun di dunia nyata.,” ungkapnya.

Sebagaimana diketahui, puluhan ulama asal Aceh hadir di Istana Negara pada Selasa (5/3/2019). Pimpinan Dayah Ummul Ayman Samalanga, Teungku H Nuruzzahri Yahya (Waled Nu), mengungkapkan, para ulama di Aceh mengapresiasi kepemimpinan Jokowi yang akrab dengan ulama.

Dalam pertemuan itu juga diisi dengan klarifikasi Presiden soal hoaks yang menimpa dirinya. Waled Nu menyebutkan bahwa para ulama di Aceh siap berada di garis depan untuk ikut mengklarifikasi kabar bohong terkait Jokowi.

.Menurut Waled , hoaks yang disebar oknum tidak bertanggung jawab ini berisiko memecah belah masyarakat, terlebih umat Islam

“Ya, supaya dapat diluruskan kepada orang yang belum tahu tentang berita-berita yang bisa memecah belah umat. Kita mesti benarkan yang memang benar,” kata Waled Nu di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (5/3).

Waled Nu juga menyampaikan bahwa para ulama di Aceh berharap proses pesta demokrasi yang akan berlangsung pada April 2019 bisa berjalan dengan lancar dan damai. Ia tidak ingin perbedaan pilihan politik berujung perpecahan umat. Siapa yang menang terserah yang ditakdirkan Yang Mahakuasa.