Pilihlah Pemimpin Tanpa Paksaan dan Money Politik Tetapi dengan Hati Nurani

 
Pilihlah Pemimpin Tanpa Paksaan dan Money Politik Tetapi dengan Hati Nurani

LADUNI. ID, KOLOM-PEMIMPIN merupakan nahkoda mengarungi kehidupan sebuah negeri termasuk nusantara ini. Negara kita tepatnya 17 April ini hanya beberapa hari lagi akan memilih capres dan cawapres serta wakil rakyat di legislatif.

Genderang politik dalam kontestasi pemilihan presiden (pilpres) 2019, bukan hanya persoalan kalah ataupun menang. Namun pesta demokrasi rakyat itu merupakan momentum untuk memilih pemimpin yang akan membawa kemakmuran bagi masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Perhelatan di dalam Pilpres ini bukan kalah dan menang tetapi ketepatan memilih seorang pemimpin yang akan membawa bangsa kita ke masa depan yang lebih baik, dan menjadikan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan pancasila dan UUD 1945.

Masyarakat Indonesia harus mencari pemimpin yang jujur, adil, dan berani. Dia menilai Prabowo-Sandi dan Jokowi-KH. Ma'ruf Amin itu merupakan putra terbaik bangsa Indonesia.

Saat ini dunia telah berganti, kebanyakan dari kita selalu memilih pemimpin yang yang berhati daripada berotak. Seseorang yang berhati bukan berarti lembek dan bukan berarti orang tersebut bodoh. Sedangkan orang yang berotak bukan berarti arogan dan tidak santun.

Kita masyarakat tentukan pilihannya mulai saat ini dengan mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang Capres dan Cawapres. Masalah tentang berhati dan berotak itu hanya tentang cara dan teknik memimpin. 

Pada Pilpres 2019, masyarakat bebas memilih dan tidak boleh ada tekanan dan intimidasi dari pihak manapun untuk memilih presiden terbaik bangsa ini. Muslim yang baik yang taat kepada ulil amri (pemerintah), termasuk kewajiban menggunakan hak pilihnya.

Yuk Sukseskan pesta demokrasi beberapa hari lagi salah satu pilihannya dengan mencoblos capres dan cawapres terbaik bangsa, Benarkah Anda menggunakan hak pilihnya? Buktikan 17 April ini.

***Ridwan Kiran, Relawan Demokrasi Netizen KIP Pijay.