Menguak Hikmah di Balik Peristiwa Israk Mikraj Rasulullah SAW

 
Menguak Hikmah di Balik Peristiwa Israk Mikraj Rasulullah SAW

 

LADUNI.ID,ACEH- Salah satu peristiwa terbesar yang dialami baginda nabi Mohammad SAW berupa Israk Mikraj. Kejadian tersebut merupaka perjalanan Rasulullah Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, dan dilanjutkan ke Sidratul Muntaha. Dalam Isra Mi’raj itulah Rasulullah SAW pertama kali mendapat perintah melaksanakan salat lima waktu dari Allah SWT.

“Kita mengetahui bahwa Israk Mikraj merupakan sebuah mukjizat untuk memberikan solusi ketika umat Islam dalam kondisi hidup yang sulit dan sejenisnya, maka  Isra Mi’raj itu solusi.  Ketika Rasulullah di Isra Mi’raj-kan, beliau diberi tugas bahwa untuk menyelesaikan masalah adalah hubungan erat dengan Allah, yaitu dengan melaksanakan shalat," kata Tgk. Bahrul Walidin atau akrab disapa Walidi Bugeng yang juga pimpinan Dayah Dhiya Ul Mubarrak Al Aziziyah, Gampong Sawang (Bugeng) Kecamatan Peudada, Bireuen, Kamis, (4/4/2019).

Ulama muda Bireuen itu menambahkan dengan Israk Mikraj  itu adanya  hubungan dengan Allah yang erat akan menghasilkan berbagai macam solusi via shalat lima waktu.

"Oleh sebab itu,  diperintahkan kepada umat islam untuk kembali dan meminta ke Allah SWT dalam setiap shalat lima waktu. Karena dalam salat itu, umat islam minimal 17 kali membaca meminta sebagaimana disebutkan dalam surat Alfatihah "Hanya kepada Engkau kami menyembah dan hanya kepada Engkau kami meminta" dan itu sudah dipraktekkan Rasulullah SAW dalam banyak kesempatan," lanjut Imum Chiek  Masjid Bungeng Kecamatan Peudada, Bireun

Alumni Dayah MUDI Samalanga yang Lama berkiprah di pulau kilometers nol Sabang itu menyebutkan bahwa Rasulullah SAW kalau menghadapi problematika besar maka dia langsung kembali pada Allah SWT dengan melakukan shalat.

"Seharusnya kita begitu juga bila ada suatu bangsa yang menghadapi banyak masalah, seharusnya bangsa itu bukan malah ribut atau bahkan perah, tapi harus kembali ke Allah untuk meminta solusinya dengan taubat nasional" paparnya.

Selanjutnya Waled mengatakan sangat  banyak pelajaran dan hikmah lain yang bisa dipetik bangsa Indonesia dari peristiwa Isra Mi’raj.  Dinataranya kalau bangsa ini ingin terjaga ukhuwah, aman tenteram, damai, harus benar-benar taat ajaran agama karena setiap agama itu menyuruh kebaikan, tidak yang menyuruh untuk membunuh orang lain, tapi agama menyuruh pada kebaikan.

"Oleh sebab itu, umat islam yang mayoritas di Indonesia, harus aktif ke masjid, aktif salat jamaah, maka disitu akan terbentuk pribadi yang indah dan damai. Sebab dalam shalat itu, jamaah akan mengajari kita taat kepada  imam (pemimpin), juga banyak berdzikir mengingat Allah sehingga mereka betul-betul mendapat keberkahan hidup. Walhasil akan terbentuk sosok insan kamil," tutup agamawan kelahiran Pidie itu yang murah senyum itu.