Gus Yahya: NU Hari Ini Memikul Nasib Jagat

 
Gus Yahya: NU Hari Ini Memikul Nasib Jagat

LADUNI.ID, Cirebon - Nahdlatul Ulama merupakan organisasi yang penuh berkah. Kebesarannya bukan karena tokoh-tokohnya. Akan tetapi sebaliknya, tokoh besar karena NU-nya.

"Kebesaran pada tokoh sejarah ini, nama beliau menempel pada NU. Bukan beliau-beliau yang membarakahi, tapi NU yang membarakahi," terang KH Yahya Cholil Staquf, Katib 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)

Gus Yahya mengungkapkan hal tersebut saat menjadi narasumber pada Halaqah Cinta di GOR Mbah Muqoyyim Buntet Pesantren, Astanajapura, Cirebon, Jawa Barat, Kamis (4/4). Menurutnya, menjadi bagian dari NU merupakan kenikmatan yang tiada tara. Kenikmatan demikian ini, lanjutnya, harus disyukuri dengan memberikan manfaat bagi NU.

"Bersyukur dengan bekerja sekuat (tenaga) untuk menciptakan manfaat bagi NU. itu saja," tegas anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) itu.

Gus Yahya, sapaan akrabnya, menegaskan bahwa tidak usah kebanyakan 'teori'. "Yang penting yakin manfaat, lakukan!"

Selain itu, Gus Yahya juga mencontohkan menjaga sepeda saat pengajian. Jika hal itu bermanfaat bagi NU, dalam hal ini bagi Nahdliyinnya, maka hal tersebut perlu dilakukan sebagai bentuk syukur menjadi bagian dari NU.

Kyai yang juga merupakan pengasuh Pesantren Raudhatut Thalibin, Leteh, Rembang itu mengibaratkan selembar kertas koran hanya akan menjadi bungkus terasi, jika digunakan untuk membungkus terasi. Namun, lanjutnya, lain halnya jika koran bekas itu digunakan sebagai bagian dari lembaran mushaf Al-Qur'an. Untuk memegangnya saja, orang harus suci dulu dari hadas kecil dan besar, serta memiliki wudlu.

Gus Yahya pun mengungkap makna bola dunia dalam lambang NU. Dalam konteks terkini, menurutnya, NU sedang menjadi tumpuan dalam menentukan arah sejarah peradaban ke depan. "Saya bersaksi hari ini NU memikul nasib jagat," ungkapnya.

Kegiatan yang dipandu oleh Wakil Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Cirebon M Zidni Ilman ini dihadiri oleh Wakil Ketua Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) PBNU Sabrang Mowo Damar Panuluh dan Komandan Densus 99 Asmaul Husna GP Ansor Nuruzzaman.

Halaqah ini digelar dalam rangka Haul Almarhumin Sesepuh dan Warga Pondok Buntet Pesantren Cirebon. Sementara puncak acara Haul akan dilaksanakan pada Sabtu (6/4).