Cerminan Pemimpin dari Rakyatnya

 
Cerminan Pemimpin dari Rakyatnya


LADUNI.ID,KOLOM-Keberadaan amanah yang dipundakkan kepada seorang pemimpin itu berat sekali, bukan hanya kemegahan dunia tapi juga membawa kemelaratan di akhirat‎.

Karena kondisi tersebut, di hari akhirat nanti saat dimintai pertanggungjawaban di pengadilan Allah‎, ‎banyak orang yang menyesal dengan kepemimpinannya. ‎Pemimpin yang mendiamkan kemaksiatan, maka dosanya akan ditimpakan kepada pemimpin tersebut, karena pemimpin punya pasukan‎ untuk mencegah berbagai kemungkaran‎.

Oleh Karena itu, beratnya memikul amanah seorang pemimpin, Allah SWT juga mengingatkan manusia akan hal ini dalam Alquran Surat Al Ahzab ayat 72 yang artinya:

"Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanah kepada langit, bumi dan gunung-gunung, tetapi semuanya enggan untuk memikul amanah itu dan mereka khawatir tidak akan mampu melaksanakannya, lalu dipikullah amanah itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu sangat zhalim dan bodoh”.‎

‎Setiap pemimpin itu juga bisa membawanya menjadi ahli syurga atau ahli neraka, itu sangat tergantung seperti apa kepemimpinannya, apakah untuk mencari keridhaan Allah atau sebaliknya justru mendapat laknat dari Allah.

Dalam sejarah Islam,  banyak tokoh yang menangis ketika ia diberi jabatan sebagai pemimpin. Kita harus sadar dalam jabatan itu terkandung beban yang harus dipertanggung-jawabkan nanti di hadapan Allah.

Saat Umar bin Abdul Aziz diberitahu tentang kesepakatan kaum muslimin mengangkatnya sebagai pemimpin, ia malah menangis. Ia menyadari, amanah itu sangat berat di akhirat kelak.‎

Tokoh-tokoh Islam itu sangat paham, mengayomi rakyat kecil dan berbuat adil untuk semua pihak dan golongan adalah urusan yang maha berat. Risikonya hanya dua, ia terjaga dan selamat hingga ke surga atau justru terpelanting jatuh ke neraka," jelasnya.

Pemandangan terbalik jika menengok fenomena sekarang. Setiap orang saling berlomba ingin menjadi pemimpin. Karena definisi pemimpin zaman ini adalah manusia yang dikelilingi kenikmatan dunia

Ia bisa hidup enak, dapat melakukan apa saja sekehendaknya, dan terkadang ia tak peduli bahkan bersikap zalim pada rakyatnya.

Sosok keberadaan pemimpin yang amanah dan benar-benar membela kepentingan rakyatnya adalah sebuah keberkahan yang hanya diberikan bagi umat yang taat kepada Allah SWT.

Sebagai contoh, sangat tidak mungkin rakyat pelaku maksiat dipimpin oleh seorang ulama. Pun sebaliknya, tak mungkin seorang penjahat yang zalim memimpin rakyat yang taat kepada Allah.

Tak jarang, seorang pemimpin menjadi cerminan siapa yang dipimpinnya. Karena ‎baik buruknya seorang pemimpin itu sangat tergantung pada rakyatnya.

Kuncinya ada pada rakyat. Jika rakyatnya baik dan taat, maka akan diberikan pemimpin yang adil. Tapi jika rakyatnya ingkar dan bermaksiat kepada Allah, maka yang akan datang adalah pemimpin yang zalim.

Rais 'Am (Ketua Umum) Rabithah Thaliban Aceh (RTA), Tgk Marbawi Yusuf