Serangan Koalisi di Raqqa Suriah Telah Mengakibatkan 1.600 Warga Sipil Meninggal

 
Serangan Koalisi di Raqqa Suriah Telah Mengakibatkan 1.600 Warga Sipil Meninggal

LADUNI.ID, Raqqa - Menurut penyelidikan Amnesty International menyebutkan bahwa sejak terjadinya serangan udara dan artileri Amerika, Inggris dan Prancis terhadap ISIS di Raqqa, Suriah, telah  mengakibatkan meninggalnya 1.600 warga sipil. 

Data tersebut didapatkan tim peneliti dengan menggabungkan hasil hitungan langsung dengan sumber terbuka dan data satelit untuk mengidentifikasi masing-masing serangan udara di kota Suriah itu dan korban. Berdasarkan informasi dari VOA Indonesia yang dikutip Jumat (26/4/2019).

Perebutan kembali kota raqqa menggunakan serangan koalisi yang dinyatakan ISIS sebagai ibu kota kekhalifahannya, Serangan ini dimulai Juni 2017. Selama lima bulan, Amnesty international mengklaim serangan itu menewaskan lebih dari 1.600 warga sipil.

Kemudian, Peneliti juga menggunakan sumber terbuka dan data satelit untuk mencari-tahu kapan masing-masing dari lebih 11 ribu bangunan hancur di Raqqa dihantam. Mereka membuat rekonstruksi virtual 3D dari kota yang hancur itu.

"Ribuan sukarelawan di seluruh dunia secara online mempelajari lebih dari 2 juta bingkai gambar satelit. Pada saat sama, ada rekan laboratorium bukti yang bermitra dengan beberapa universitas, dan kami meminta mahasiswa mempelajari setiap informasi yang keluar dari Raqqa, setiap video, setiap unggahan di Facebook tentang lokasi orang, dan ucapan belasungkawa atas kerabat yang meninggal." ujar Donatella Rovera dari Amnesty International.

Ia juga menambahkan bahwa beberapa serangan koalisi jelas-jelas tidak pandang bulu.