Peran Bachtiar Nasir Ketua GNPF Ulama dalam Jaringan Teroris Internasional

 
Peran Bachtiar Nasir Ketua GNPF Ulama dalam Jaringan Teroris Internasional

LADUNI.ID, Jakarta - Hari ini media nasional memberitakan Bachtiar Nasir, salah satu ketua GNPF Ulama, ditetapkan sebagai tersangka. Saya sudah mengikuti perkembangan kasus ini sejak 3 tahun yang lalu.

Berikut kronologi kasus BN hingga ditetapkan sebagai tersangka (pengamatan pribadi):

1. Serangkaian protes dan demonstrasi di seluruh Timur Tengah dan Afrika Utara telah dikenal luas dengan sebutan "The Arab Spring", atau "Pemberontakan Arab".
Dimulai protes pertama yang terjadi di Tunisia tanggal 18 Desember 2010 menjalar ke Aljazair, Yordania, Mesir, dan Yaman,  kemudian ke negara-negara lain, seperti Suriah.

Presiden Bashar Assad mendapat serangan fitnah bertubi-tubi, mirip seperti presiden Indonesia Jokowi, mulai Syiah yang akan memerangi Sunni, Firaun, membantai warga sipil, melakukan serangan kimia pada rakyatnya sendiri dan berbagai fitnah keji lainnya. Tujuannya untuk menurunkan Bashar Assad dari posisi presiden Suriah, secara paksa, memecah belah ummat Islam di Suriah, saling baku bunuh dan semua hancur binasa, inkonstitusional sepihak yang tidak disepakati semua ummat Islam Suriah. Padahal dalam Pemilu, beliau terpilih sebagai presiden dengan perolehan suara dominan 88,7%.

Para jihadis berdarah dari berbagai Negara datang ke Suriah, bergabung dengan pemberontak, mulai Perancis, Turki, Arab dan juga Indonesia. Selain jihadis, berbagai donasi juga datang dari berbagai Negara. LSM2 berlomba2 menggelar roadshow mencari bantuan masyarakat untuk “rakyat” Suriah.

2. Beberapa ustad di Indonesia juga tak mau ketinggalan ikut melakukan roadshow mencari donasi masyarakat untuk Suriah.
Diantaranya Bachtiar Nasir dengan LSM-nya: “Indonesia Human Relief”

Dalam roadshow mereka membawa bendera salah satu faksi pemberontak berdarah Suriah (Free Syrian Army), yg berwarna Hijau Putih Hitam dengan 3 bintang. Hadir juga beberapa ustad lainnya seperti Zaitun Rasmin, Fadlan Garamatan dan artis Peggy Melati (jejak digital terlampir).

3. Tahun 2016 pemerintah Suriah berhasil mengalahkan dan memukul mundur pemberontak berdarah dari kota Aleppo.
Dunia sontak kaget melihat kejam dan biadabnya pemberontak ini. Pemberontak melarikan diri meninggalkan markasnya tanpa sempat membawa bekal logistik. Kemudian bekas markas pemberontak tersebut dikuasai rakyat Aleppo. Dan tanpa sengaja media Eropa menyorot logistik asal Indonesia. Kardus logistic itu bertuliskan IHR (Indonesia Humanitarian Relief) yang ternyata yayasan tersebut milik Bachtiar Nasir.
https://kbr.id/nasional/12-2016/bantuan_ihr_ke_aleppo_dikirim_tanpa_sepengetahuan_kbri_damaskus_/87828.html

4. Kepolisian RI akhirnya mendalami kasus ditemukannya logistik IHR di markas pemberontak Jays Al Islam di Aleppo ini.
Hasilnya di awal 2017, kapolri menyatakan ada bukti aliran dana 1 Miliar dari yayasan Bachtiar Nasir ke Turki. Dan indikasinya disalurkan ke pemberontak di Suriah. Kesalahan Bachtiar Nasir donasi yang diminta atas nama Rakyat Indonesia disalurkan ke Pemberontak berdarah dan tanpa sepengetahuan Kedubes RI Damaskus
https://news.detik.com/berita/d-3429606/kapolri-ada-bukti-transfer-dana-dari-bachtiar-nasir-ke-turki

5. Setelah dua tahun lebih berlalu tanpa kejelasan kasus ini, akhirnya polisi menggelar lagi perkara tersebut dengan menetapkan BN sebagai tersangka.
https://news.detik.com/berita/d-4538717/berstatus-tersangka-bachtiar-nasir-dipanggil-polisi-terkait-tppu

Semoga tidak ada yang teriak-teriak kriminalisasi ulama karena ini murni tindak kriminal, ga ada hubungan dengan "ulama".
Negara RI berdasarkan Hukum, biarlah Pengadilan membuktikan benar salahnya BN

 

Oleh: Masduki Baidlowi
Wakil Ketua MUI Pusat