Kisah Pemuda yang Menampung Gadis Cantik di Rumahnya

 
Kisah Pemuda yang Menampung Gadis Cantik di Rumahnya

LADUNI.ID - Suatu ketika, seorang pemuda kedatangan perempuan. Pemuda itu membukakan pintu dan bertanya karena terkejut: "Kamu siapa?"

"Aku seorang siswi, aku datang dari sekolah. Mereka meninggalkanku sendirian, aku tidak tahu jalan pulang," jawab gadis itu.

"Kamu sedang berada di desa yang tak tak ada penduduknya. Daerah yang kamu tuju ada di selatan sana, sedang kamu sekarang berada di sisi utara, di sini tak ada satupun penduduk yang menetap," kata pemuda itu.

Tak lama kemudian pemuda itu menyuruhnya masuk dan bermalam di kamarnya hingga pagi menjelang, agar menemukan bantuan yang bisa mengantarkannya menuju daerah tempat dia tinggal. Pemuda itu menyuruhnya tidur di ranjang, sedangkan dia sendiri tidur di lantai.

Di ujung kamar dia memasang tali yang memisah antara mereka berdua. Karena ketakutan dan penasaran apa yang akan terjadi, gadis itupun menutupi seluruh tubuhnya dengan selain kedua matanya dengan selimut, lalu ia mengintip dan mengawasi apa yang dilakukan pemuda itu.

Pemuda itu duduk di sudut kamar dengan buku di depannya, namun tiba-tiba dia menutup bukunya dan menatap lilin yanga ada di hadapannya, tak lama kemudian ia meletakkan ibu jarinya di atas lilin itu selama kira-kira lima menit sampai terbakar, pemuda itu juga melakukan hal demikian pada jari-jarinya yang lain.

Gadis itu tetap mengawasinya, tak ada yang bisa dia lakukan selain menangis diam-diam karena takut dan hawatir kalau ternyata pemuda itu merupakan jelmaan makhluk halus yang sedang mencari tumbal. Tak satupun dari mereka ada yang tidur.

Keesokan harinya pemuda itu mengantarkan gadis itu pulang ke desanya. Dia menceritakan pemuda aneh tersebut kepada ayah-ibunya, tapi ayah gadis itu tak langsung percaya, apalagi putrinya itu jatuh sakit setelah kejadian tersebut karena shok dan trauma.

Di hari berikutnya ayah gadis tersebut pergi ke rumah pemuda itu, dan menyamar sebagai musafir yang sedang tersesat minta ditunjukkan jalan. Di perjalanan ayah gadis itu melihat tangan pemuda itu terbalut, lalu ia menanyainya penyebabnya.

"Kemarin saya kedatangan seorang gadis cantik, dia tidur di kamarku dan setan menggodaku. Di saat aku sudah tidak tahan akan godaannya, aku membakar salah satu jariku untuk mengingat api akherat, dan agar terbakar pula syahwat setan dari jariku sebelum Iblis berhasil menipuku. Pikiran kotor kepada gadis itu lebih menyakitkan bagiku dari sekedar membakar jariku," jawab pemuda itu.

Ayah gadis itu pun kagum dengan pemuda itu, lalu dia mengundangnya ke rumahnya dan memutuskan untuk menikahkan putrinya dengannya tanpa sepengetahuannya kalau putrinya tersebut tak lain adalah gadis cantik yang kemarin bermalam di kamarnya.

Dengan hanya menahan satu kesempatan haram dalam semalam, ia mendapatkan yang halal seumur hidupnya.

(Kang Julent Juleini)