Kolom Gus Nadir: Kuda atau Unta? Ketika Ibn Abbas dan Ali bin Abi Thalib Berbeda dalam Tafsir Surat

 
Kolom Gus Nadir: Kuda atau Unta? Ketika Ibn Abbas dan Ali bin Abi Thalib Berbeda dalam Tafsir Surat

LADUNI.ID -  Seringkali satu kata dalam al-Qur’an mengandung lebih dari satu arti. Akibat perbedaan tafsir satu kata, maka makna satu ayat atau bahkan satu surah dalam al-Qur’an bisa berbeda tafsirannya antara satu kitab tafsir dengan kitab tafsir lainnya. Ingat, ayatnya sama, tidak berubah. Tafsinya yang berbeda.

Tulisan-tulisan saya selalu mengajak kita semua untuk menyelami samudera tafsir al-Qur’an dengan mengapresiasi perbedaan pendapat yang ada. Saya tampilkan rujukan yang otoritatif yang diakui dunia Islam, langsung dengan teks dari kitab tafsir, agar bisa sama-sama kita pelajari.

Kali ini saya bahas mengenai ayat pertama dalam surat al-‘Adiyat:

‎وَالْعَادِيَاتِ ضَبْحًا

Terjemahan versi Kemenag: “Demi kuda perang yang berlari kencang dengan terengah-engah”

Terjemahan tersebut tidak keliru. Namun itu hanya mengungkap satu versi penafsiran. Apa tafsiran lainnya? Simak terus tulisan ini. Siapkan kopi dan cemilan 

Pertama kita ungkap dari kitab Tafsir at-Thabari. Di medsos, ada yang membantah saya dengan mengatakan Imam Thabari ini Syi’ah. Tuduhan ini jelas keliru. Ibn Jarir bin Yazid Thabari yg ahli tafsir & tarikh itu wafat 923M. Beliau Sunni. Ini yg dijadikan rujukan secara luas. Ada nama lain: Ibn Jarir bin Rustum Thabari yang dibilang Syi’ah itu wafat th 940M, dan bikan Thabari ini yang kita jadikan rujukan.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN