Mengurai Gejolak Demonstrasi dengan Refleksi Petuah Gus Baha

 
Mengurai Gejolak Demonstrasi dengan Refleksi Petuah Gus Baha
Sumber Gambar: cnbcindonesia.com, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Gelombang demonstrasi yang tak kunjung surut di berbagai penjuru Indonesia telah menjadi cerminan nyata dari akumulasi kekecewaan publik. Di antara riuh rendahnya tuntutan dan amarah, pandangan-pandangan mendalam dari ulama kharismatik NU, Gus Baha, menawarkan sebuah refleksi penting.

Sebagaimana biasa, dengan gaya berpikir yang menenangkan namun tajam, Gus Baha mengajak semua pihak untuk kembali merenungkan akar masalah yang lebih dalam terkait peran rakyat biasa, nilai moral bangsa, dan tanggung jawab bernegara.

Dalam sebuah kesempatan ceramahnya—sebagaimana unggahan video yang banyak tersebar di kanal YouTube—, Gus Baha mengajak para pejabat dan elite politik untuk menaruh rasa syukur kepada rakyat biasa. Baginya, kontribusi terbesar masyarakat bukanlah pada hal-hal yang bombastis, melainkan pada ketertiban yang mereka jaga sehari-hari. “Seluruh rakyat Indonesia itu aset bangsa yang sebenarnya,” tuturnya. Kemudian dilontarkanlah perumpamaan sederhana, “Jika seperempat saja dari rakyat Indonesia adalah pencuri, negara akan bangkrut karena harus membiayai penjara.”

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN