Tradisi Selamatan Muslim Kokoda untuk Keberangkatan 2 Anak Mondok di Jawa

 
Tradisi Selamatan Muslim Kokoda untuk Keberangkatan 2 Anak Mondok di Jawa

LADUNI.ID, Sorong - Pak ustadz, sebentar kita akan bikin selamatan buat anak-anak yang mau berangkat," ucap seorang bapak yang anaknya akan mondok, Kamis siang kemarin.

Selamatan merupakan salah satu tradisi muslim suku Kokoda sebagaimana Tahlilan, Maulidan dan sejenisnya. Dan malam selepas Isya', waktu diselenggarakan acara sebagaimana yang diberitahukan pada saya sebelumnya, di rumah bapak Imam Hamzah Edoba masih lengang ketika saya datang. Kepadanya lalu saya bertanya, apakah acara selamatannya sudah selesai? Ternyata belum. Sejurus kemudian, orang-orang pun berdatangan. Acara selamatan pun dimulai dengan hikmad dengan diakhiri makan Papeda bersama.

Selepas Dhuhur di hari Sabtu kemarin, hampir seluruh penduduk Kurwato berkumpul di sekitar Masjid As-Salam. Sebuah taksi (sebutan untuk angkot di Papua) sudah terparkir di samping masjid itu. Beberapa orang tampak merona bahagia wajahnya. Beberapa yang lainnya kelihatan sedih. Bahkan ada juga yang hingga meneteskan air mata. Namun, sedih dan tetesan air mata itu adalah ungkapan kebahagiaan.

Sekitar pukul 14.00 WIT., angkot tiba di bandara. Jadwal pesawat di tiket yang tertera pukul 14.30 WIT. akan berangkat, membuat waktu untuk check in dan sejenisnya sangat mepet. Dengan tergesa, kita pun mengurus proses-proses semua tahapan-tahapan bagi calon penumpang pesawat. Alhamdulillah, masih bisa terkejar.

Ketika mengecek nomor tempat duduk Irwan dan Ajam di dalam pesawat, saya bersyukur karena keduanya berdekatan dengan saya. Bukan apa-apa. Ini adalah pengalaman untuk kali pertamanya bagi keduanya naik pesawat. Begitu pula bagi orang tuanya yang saat ini ikut mengantarnya.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN