Anak Raja Salman Jalani Persidangan Terkait Kasus Pemukulan

 
Anak Raja Salman Jalani Persidangan Terkait Kasus Pemukulan

LADUNI.ID, Jakarta - Terdakwa kasus pemukulan seorang pekerja, putri Raja Salman dari Arab Saudi mulai menjalani persidangan di Perancis. Kakak dari Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MBS) itu dituduh memerintahkan penjaganya untuk memukuli pekerja pada akhir 2016 lalu.

Dia dilaporkan telah memerintahkan penjaganya untuk memukul pekerja setelah melihat pekerja tersebut mengambil foto di apartemen di Paris, seperti dilansir AFP, Selasa (9/7) kemarin.

Kendati demikian, Putri Hassa membantah atas tuduhan yang diberikan kepadanya. Dia menyatakan bahwa si pekerja merencanakan untuk menjual foto kediamannya, yakni di Avenue Foch, sebuah kawasan elite di Perancis.

Akan tetapi, si pekerja yang tidak membolehkan identitasnya dipublikasikan itu mengaku bahwa dirinya sempat diikat dan disuruh mencium kaki sang putri itu. Setelah itu, dia juga mengaku sudah disiksa dan peralatannya disita oleh putri yang berusia 43 tahun itu.

"Bunuh dia. Si anjing itu. Dia tidak pantas untuk hidup," seperti itulah teriakan Putri Hassa kepada si pekerja yang diwawancarai media Perancis Le Point, seperti dilansir kompas.com, Selasa (9/7) kemarin.

Sementara itu, menurut pengakuan kuasa hukum penjaga Putri Hassa, Yassine Bouzrou, dia berharap hakim bisa melihat banyaknya kontradiksi dan menyebut si pekerja berbohong. Sementara itu, si pengawal yang juga tidak diberitakan identitasnya itu mengajukan kasus terpisah atas dugaan pencemaran nama baik terhadap pekerja tersebut.

Putri Hassa menjadi subyek perintah penangkapan yang dikeluarkan otoritas Perancis pada Maret 2018 lalu. Oleh Paris, dia terjerat dalam tuduhan kekerasan bersenjata, keterlibatan dalam menahan seseorang di luar kehendak mereka, serta kasus pencurian.

Bukan hanya itu, penjaganya juga dijerat kekerasan bersenjata, pencurian, memberikan ancaman mati, serta terlibat dalam menahan seseorang di luar kehendak mereka.

Sementara itu, Pangeran MBS, yang merupakan adik kandungnya, juga menjadi sorotan internasional karena diduga terlibat dalam kasus pembunuhan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi pada 2 Oktober 2018. Berdasarakan pengamatan pakar PBB Agnes Callamard, MBS bertanggung jawab atas kematian Khashoggi yang disebut dimutilasi di gedung Konsulat Saudi di Istanbul.