AS Siap Kirim Pasukan Tambahan ke Arab Saudi untuk Hadapi Iran

 
AS Siap Kirim Pasukan Tambahan ke Arab Saudi untuk Hadapi Iran

LADUNI.ID, Kemelut antara Washington dan Teheran telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir, sejak Iran menarik diri dari kewajiban sukarela di bawah 2015 Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) dan AS membangun kehadiran militernya di Timur Tengah dengan dalih “ancaman Iran.”

Dalam sebuah laporan AS siap mengirim personel militernya ke Arab Saudi. Menurut laporan itu, 500 prajurit dijadwalkan akan dikerahkan ke Pangkalan Udara Pangeran Sultan yang terletak di sebelah timur ibukota negara itu, Riyadh.

Tentara AS dilaporkan akan menjadi bala bantuan bagi militer AS dan personel pendukung yang sudah berada di lokasi, dengan persiapan awal untuk sistem rudal darat ke udara Patriot, landasan pacu dan peningkatan lapangan terbang lainnya.

Daerah itu dipilih karena terletak di daerah terpencil dan akan membutuhkan waktu bagi rudal Iran untuk mencapainya.

Sejauh ini tidak ada pengumuman resmi mengenai pengiriman pasukan baru.

Pangkalan ini dilaporkan diharapkan dapat melayani pesawa tempur F-22 Raptor dan pesawat stealth lainnya.

Departemen Pertahanan AS telah menolak untuk mengomentari pengiriman pasukan yang direncanakan ini.

Ketegangan di Timur Tengah telah meningkat setelah penarikan AS secara sepihak dari JCPOA pada Mei 2018, dan penerapan kembali sanksi terhadap Iran.

Pada 2019, AS mulai membangun kehadiran militernya di wilayah tersebut dengan dalih ancaman Iran dan dugaan niat Iran untuk mendapatkan senjata nuklir.

Di wilayah Teluk Persia khususnya, beberapa insiden telah terjadi. Termasuk jatuhnya pesawat mata-mata AS pada bulan Juni, yang menurut Iran melanggar wilayah udaranya.

Iran telah menegaskan bahwa mereka tidak mencari perang. Menlu Iran, Javad Zarif, mencatat bahwa Teheran “akan mampu melakukannya (mengembangkan senjata nuklir) sejak dulu.

Menlu Iran juga mencatat bahwa AS lah yang menarik diri dari meja perundingan.