14 Orang Meninggal Akibat Bom Bunuh Diri di Afghanistan

 
14 Orang Meninggal Akibat Bom Bunuh Diri di Afghanistan

LADUNI.ID, Pada Rabu (7/8), Sebanyak 14 orang meninggal dan 95 orang mengalami luka-luka akibat insiden bom bunuh diri di sebuah kantor polisi di ibukota Afghanistan, Kabul. Kelompok Taliban menyatakan bertanggung jawab atas peristiwa itu. 

Puluhan korban yang kebanyakan adalah penduduk sipil termasuk wanita dan anak-anak langsung dilarikan ke rumah sakit.

Sediq Sediqqi selaku juru bicara Presiden Ashraf Ghani melalui Twitter mencuitkan "Lagi-lagi serangan bom bunuh diri oleh Taliban di Kabul menargetkan kawasan sipil yang membahayakan orang-orang tak bersalah,".

Dentuman bom mobil yang terjadi di wilayah barat kota Kabul terjadi pada jam-jam sibuk di pagi hari yang mengakibatkan kepulan asap besar di langit.

Setelah insiden tersebut, Taliban mengatakan bahwa seorang pembom bunuh diri dari pihaknya telah menyerang sebuah pusat pendidikan dan pelatihan kepolisian Afghanistan.

"Sejumlah besar tentara dan polisi tewas dan terluka," kata perwakilan Taliban dalam sebuah pernyataan.

Nasrat Rahimi, Menurut juru bicara Kementerian Dalam Negeri, ledakan terjadi ketika sebuah kendaraan dihentikan di sebuah pos pemeriksaan yang ada di luar kantor polisi.

Sementara itu, petugas keamanan pemerintah Afghanistan melaporkan bahwa pihaknya sedang mencari lokasi kejadian dan mereka diharapkan untuk mengabarkan rincian korban lebih lanjut.

Tingkat serangan setelah Taliban dan Amerika Serikat menggelar perundingan damai tetap tidak surut. Kemarin, Taliban juga menyatakan memboikot pemilihan presiden Afghanistan dan mengancam akan menyerang ajang kampanye para kandidat calon presiden.

Pengambilan suara dalam Pilpres Afghanistan bakal dilakukan pada 28 September mendatang. Taliban menyatakan mereka saat ini sedang fokus berunding dengan Amerika Serikat.

Kelompok Taliban berharap AS menepati janji dengan segera menarik seluruh pasukan dan sekutunya dari Afghanistan. Sebagai imbal balik, mereka berjanji tidak akan mengizinkan negaranya digunakan sebagai tempat persembunyian kelompok teroris.

Taliban sampai saat ini juga menolak berunding dengan pemerintah Afghanistan. Mereka menyatakan sampai detik ini tidak mengakui pemerintahan itu karena dianggap hanya akal-akalan AS.

Pada akhir Juli lalu, bom dan penembakan yang terjadi di kantor tim pemenangan kandidat pilpres Amrullah Saleh. Dia selamat meski mengalami luka-luka.