Pesantren Al Ashriyyah Nurul Iman Kab. Bogor

 
Fasilitas di Lembaga ini :
Nama FasilitasJumlah Nama FasilitasJumlah
MI/SD2 MTS/SMP1
MA/SMA1 Maly/Univ.1
Tahfidz1 Laboratorium3
Poli Kesehatan0 Koperasi1
Pesantren Al Ashriyyah Nurul Iman Kab. Bogor

PROFIL

Sebagai lembaga pendidikan, Yayasan Al-Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School yang didirikan oleh Abah (Habib Saggaf bin Mahdi bin Syekh Abi Bakar bin Salim) beserta istrinya Umi Waheeda, memiliki formula pendidikan yang khas yaitu dengan mengkombinasikan unsur pendidikan agama dan umum secara terpadu dengan porsi yang semestinya.

Sistem ini memungkinkan terbentuknya generasi santri yang dinamis dan tangguh dalam menghadapi tantangan globalisasi dengan tetap dilandasi oleh kemampuan spiritual yang memadai. Di samping hal itu, santri juga difasilitasi pembelajaran ketrampilan khusus seperti komputer, menjahit, teknisi, bahasa asing, dan lain-lain.

Tidak berhenti di sini, Yayasan Al-Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding Schoolpun begitu mengedepankan pendidikan entrepreneurship santri, dengan mendirikan koperasi yang membawahi berbagai macam bidang usaha diantaranya roti, air dalam kemasan, tahu, tempe, susu kedelai, pupuk organik, percetakan, studio, daur ulang, sampah dan membentuk Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang membawahi pertanian, perikanan, peternakan dan lain-lain. Hal ini dimaksudkan agar kemampuan wirausaha santri dapat terasah dengan matang dan siap guna, baik secara teoritis maupun praktis.

Secara praktikal, kegiatan pendidikan dilangsungkan dengan jaminan bebas biaya bagi seluruh peserta didik santri yang hingga Januari 2011 telah mencapai jumlah ± 23.000 santri. Pembebasan biayapun tidak terbatas hanya pada kebutuhan pendidikan, namun juga pada pemenuhan kebutuhan konsumsi, asrama, kesehatan dan lain-lain. Dengan dibina oleh 500 staff pengajar mulai dari paud sampai sekolah tinggi, pendidikan diselenggarakan dengan satuan pendidikan formal dari tingkat PAUD, SD, SMP, SMA dan Sekolah Tinggi.

Dalam mekanisme pelaksanaanya, para donatur menawarkan jenis bantuan sarana infrastruktur pesantren kepada pihak yayasan. Kemudian saat pihak yayasan telah menyepakati, maka seluruh kegiatan pembangunannya yang meliputi pemilihan arsitek, kontraktor, bahan bangunan dan pembiyayaan lain sepenuhnya diserahkan kepada donatur selaku penyandang dana. Adapun yayasan hanya menjalankan amanat penggunaan bangunan tersebut yang secara utuh berstatus wakaf, sehingga secara hukum, fasilitas tersebut tidak dapat dialihfungsikan untuk kepentingan lain, selain sebagai penunjang kesuksesan belajar santri.

Hingga tahun 2012, Yayasan Al-Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School telah memiliki sejumlah properti yang berupa sarana ibadah, sarana pendidikan, sarana tempat tinggal, sarana olah raga, sarana MCK, lahan perikanan, lahan pertanian dan lain-lain diatas tanah milik pesantren, yang kesemuanya berstatus wakaf.

Dalam proses pencarian bentuk dan penciptaan formula pendidikan agama, Abah adalah tokoh sentral yang begitu inspiratif menemukan konsep pendidikan yang dinamis dan selalu relevan dengan zaman. Sedangkan Umi Waheeda adalah penentu utama arah kebijakan pendidikan umum yang merintis konsep dan menciptakan berbagai inovasi baru bagi dunia pendidikan Nurul Iman. Dengan demikian, karakter pendidikan terbangun apik dengan sinergis yang saling melengkapi satu sama lain. Inilah yang menjadi alasan tak terelakkkan bagi tercapainya berbagai prestasi akademik Yayasan Al-Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School.

SEJARAH

Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan tertua di Indonesia. Dengan watak kemandirian dan corak pendidikan yang khas, lembaga ini bertahan dan terus berkembang di Indonesia, bahkan dianggap sebagai wujud indegonius (wajah asli) pendidikan Indonesia.

Provinsi Jawa Barat memiliki lebih kurang 4.328 lembaga pesantren baik salaf maupun modern (gresnews.com, 06 Januari 2011). Tercatat di Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor tepatnya di Desa Waru Jaya pada tahun1998, ketika reformasi digulirkan, Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman didirikan.

Pada awal terjadinya krisis moneter, banyak sekali kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Di saat itu As Syekh Habib Saggaf Bin Mahdi Bin Syekh Abi Bakar Bin Salim yang masih bertempat tinggal di kawasan perumahan Bintaro Jaya merasa prihatin dan sedih dengan hal tersebut.

Banyak para remaja yang putus sekolah serta tidak mampu melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi karena krisis moneter serta terjadinya krisis moral di mana-mana, menjadikan Beliau bersikeras mendirikan suatu lembaga pendidikan gratis demi meringankan beban bagi mereka yang tidak mampu, umumnya bangsa Indonesia.

Sehingga dengan tekad dan kemauan beliau yang mulia tersebut, beliau rela meninggalkan kota metropolitan dan mengambil keputusan untuk menetap di desa. Beliau akhirnya pindah ke Desa Waru Jaya, Kecamatan Parung, Jawa Barat. Desa yang penduduknya waktu itu masih berada di bawah garis kemiskinan yang mayoritas penghasilan mereka hanya mengandalkan penjualan daun melinjo serta ikan air tawar.

Nama al-Ashriyyah Nurul Iman sendiri diambil dari Bahasa Arab, al-Ashriyyah artinya modern. Dengan tujuan kedepannya pondok pesantren ini diharapkan mampu menjadi pusat pembinaan pendidikan agama dan pengetahuan umum secara terpadu dan modern. Nurul Iman berasal dari dua kata nuur dan al-iman yang artinya cahaya keimanan. Dengan harapan seluruh santri yang belajar di sini akan menjadi para ulama (ilmuwan) yang memiliki kecakapan pengetahuan agama dan pengetahuan umum yang kredibel dan dalam keterpaduannya selalu tak lepas dari keimanan sebagai cahaya yang menjadi asas kehidupannya.

Kemudian, mulailah Beliau membangun sebuah Pondok Pesantren. Pada mulanya para santri menetap di asrama belakang rumah Beliau, rumah itu adalah hibah dari Bapak Gembong. Dengan semakin bertambahnya santri dari waktu ke waktu, tepatnya pada tanggal 16 Juni 1998 Abah (Al 'Alim Al 'Alamah Al Arif Billah Sayyiduna Syekh Al Habib Saggaf bin Mahdi bin Syekh Abi Bakar bin Salim), beserta istri Umi Waheeda binti Abdul Rahman (Pimpinan Yayasan Al-Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School) merintis pembangunan dengan mendirikan kobong bambu (asrama pertama) yang hanya berukuran 3x4 m (tiga kali empat meter).

Dengan disaksikan para Pejabat Pemda Kabupaten Bogor dan para duta besar dari beberapa negara tetangga, yaitu duta besar Arab Saudi, Brunei Darussalam, Singapura dan Malaysia di atas lahan 17 hektar peletakan batu pertama pendirian Pondok Pesantren al-Ashriyyah Nurul Iman dilaksanakan.

Atas rekomendasi dari Kepala Desa Waru Jaya dan Camat Kecamatan Parung tertanggal 10 Maret 1999, serta telah terdaftar pada kantor Departemen Agama Kabupaten Bogor sejak tanggal 12 Maret 1999 dengan nomor: MI-10/1/PP/007/825/1999.  AKTA PENDIRIAN Yayasan Nomor 18 tanggal 14  Juni 2011, Notaris Bambang Suprianto, S.H., M.H. dan Pejabat Pembuat Akta Tanah SK Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI No. C-319.H.T.03.02-TH.2001 SK Ka. BPN NO. 5-X-2002, tanggal 25 April 2002

Berangkat dari kesadaran bahwa pendidikan adalah hak seluruh insan, tekad Abah dan Umi Waheeda untuk bersama memperjuangkan pendidikan diwujudkan dengan tekad menyelenggarakan pendidikan secara bebas biaya namun dengan tetap menjaga kualitas. Hari demi hari, nama Al-Ashriyyah Nurul Iman semakin familiar di telinga masyarakat, kiprahnya di dunia pendidikan di Indonesia.

Pendiri dan Pengasuh
1. Habib Saggaf bin Mahdi Bin Syekh Abubakar
2. Umi Waheeda Binti Abdul Rahman,S.Ps.I.M.Si

PENDIDIKAN

Jenjang proses edukasi Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman sistem proses berupaya bisa yang memadukan sela sistem proses berupaya bisa salafiyyah yang merujuk pada pembahasan kitab-kitab klasik ( Tafsir Jalalain, Nahwu Al-Jurumiyah, I’mrithi, Alfiyah, Fiqih Safinatun Najah, Ghoyah wataqrib, Fathul Mu’in dll ). Serta system proses edukasi modern yang merujuk pada kurikulum yang ditetapkan oleh DEPDIKNAS.

Unit Pendidikan
1. PAUD Al-Ashriyyah Nurul Iman
2. TK Al-Ashriyyah Nurul Iman
3. SD Al-Ashriyyah Nurul Iman
4. SMP Al-Ashriyyah Nurul Iman
5. SMA Al-Ashriyyah Nurul Iman
6. STAI Nurul Iman
7. Tahfidzul Qur'an
8. Madrasah Diniyah

EKSTRAKURIKULER

Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman memiliki ekstrakurikuler yang bisa diikuti para santri di antaranya :
1. Tahfidzul Qur’an
2. Kajian Kitab kuning
3. Tahlil
4. Imamah
5. Khitobah
6. Muhadlarah (Latihan Pidato/Dakwah)
7. Marching band
8. Komputer
9. Pramuka
10. Seni Hadroh
11. Kursus B. Arab dan B. Inggris
12. Ketrampilan Hidup dan Wirausaha: Tata Boga, Tata Busana (Menjahit baju),
13. Kursus Menjahit
14. Pelatihan Pertanian
15. Pemanfaatan Sampah-sampah menjadi Bahan Kontruksi
16. Peternakan
17. Perikanan
18. Pembuatan Tahu, Tempe, dan Susu kedelai
 


Hadrah di p
esantren Al Ashriyyah Nurul Iman


Pelatihan komputer di p
esantren Al Ashriyyah Nurul Iman

FASILITAS

Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman memiliki fasilitas sebagai berikut:
1. Masjid
2. Asrama Pesantren
3. Gedung Sekolah
4. Gedung Kampus
5. Laboratorium Komputer
6. Laboratorium IPA
7. Laboratorium Bahasa
8. Perpustakaan
9. Kopontren
10. Kantin
11. Aula


Gedung SMA di pesantren Al Ashriyyah Nurul Iman


Gedung SMP di pesantren Al Ashriyyah Nurul Iman

ALAMAT

Jl. Nurul Iman No.1, RT.01/01 Desa Waru Jaya, Parung, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat
Telpon: 0812-83888-398, 0822-1001-0200
Kode Pos : 16330
Email: info@nuruliman.or.id

 


Untuk informasi lebih lanjut dan mengenai pendaftaran silahkan hubungi melalui Website ini:  Pesantren Al Ashriyyah Nurul Iman


Untuk berpartisipasi memperbarui informasi ini, silakan mengirim email ke redaksi@laduni.id

 

KUNJUNGI JUGA

 

Relasi Pesantren Lainnya

  • Belum ada pesantren yang berelasi dengan pesantren ini.