Ziarah di Makam Abah Anom, Waliyullah dari Tanah Sunda

 
Ziarah di Makam Abah Anom, Waliyullah dari Tanah Sunda

Daftar Isi

Laduni.ID, Jakarta -  Abah Anom (KH. Shohibulwafa Tajul Arifin) dikenal menguasai tiga sumber penting ilmu Islam yaitu, Fikih, Ilmu Kalam dan Tasawuf.  Beliau rajin mengamalkan dan membaca kitab kuning, hal ini terlihat dari karya beliau Miftah al-Sudur dan menjadi bagian utama dari kurikulum Pondok Pesantren Suryalaya.

Abah Anom (KH. Shohibulwafa Tajul Arifin) sangat luar biasa dalam memberi khutbah karena beliau dapat menyampaikan khutbah dalam tiga bahasa yaitu bahasa daerah Sunda, bahasa Indonesia dan bahasa Arab.

 Abah Anom (KH. Shohibulwafa Tajul Arifin) yang disebarkan melalui Pondok Pesantren Suryalaya adalah Ajaran Tarekat Qaridiyah Naqsyabandiyah (TQN).  Beliau meneruskan perjuangan dari ayah beliau yaitu, Abah Sepuh yang mengajarkan pelajaran Tarekat Qaridiyah Naqsyabandiyah melalui ceramah di mesjid- mesjid dan pertemuan non formal di rumah murid - murid Abah Sepuh.

Ajaran Tarekat Qaridiyah Naqsyabandiyah pada masa Abah Anom (KH. Shohibulwafa Tajul Arifin) mulai ditulis dan dicetak dalam kitab berjudul Miftah Al Sudur. Tujuan penulisan kitab Miftah Al Sudur adalah mengajarkan teori dan praktik ajaran Tarekat Qaridiyah Naqsyabandiyah untuk mencapai ketenangan dalam kehidupan dunia dan kebahagiaan akhirat.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN