Habib Luthfi dan Ulama Suriah Menangis karena Ulah Teroris Takfiri

 
Habib Luthfi dan Ulama Suriah Menangis karena Ulah Teroris Takfiri

LADUNI.ID, Jakarta - Awalnya saya hanya sekilas melihat foto yang banyak di-share ini di mana Habib Luthfi bin Yahya sedang menangis memeluk seorang ulama pada Konferensi Internasional Bela Negara kemarin. Belakangan saya baru 'ngeh' ternyata ulama yang menangis bersama Habib Luthfi ini adalah ulama besar Suriah Syaikh Muhammad Rajab Dieb, putra dari Alm Syaikh Rajab Dieb yang wafat Juni lalu.

***

Siapa beliau?

Masih teringat jelas sejak awal-awal konflik Suriah bagaimana media-media Wahabi di sini menebar propaganda busuk dan menyerukan boikot pada ayah beliau Syaikh Rajab Dieb karena beliau adalah ulama Ahlusunnah Suriah yang teguh membela tanah airnya dari invasi para teroris takfiri yang menginvasi negaranya.

Bukan hanya Syaikh Rajab Dieb yang dibusukkan namanya oleh media-media takfiri di sini, tapi juga banyak ulama besar Aswaja Suriah lainnya seperti Syaikh Said Ramadan Al Buthi, putranya Syaikh Dr. Taufiq Al Buthi, Grand Mufti Suriah Syaikh Ahmad Badruddin Hassoun, Mufti Damaskus Syaikh M Adnan al Afyouni dan lain-lain, karena mereka menolak mendukung aksi pemberontakan Mujahilin yang disokong USA, NATO dan Rezim-rezim teluk dengan segala fitnah sektariannya.

Saya menjadi semakin 'ngeh' ketika mengecek daftar nama ulama-ulama Suriah yang diundang oleh Jatman (Jam’iyyah Ahlit Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyyah) yang dipimpin Habib Luthfi pada Konferensi tersebut. Di antaranya Syaikh M Adnan Al-Afyouni, Syaikh Umar Muhammad Rajab Dieb, Syaikh Mahmud Syahadah dan Syaikh Muhammad Rajab Dieb Suriah. Mereka semua adalah ulama besar Aswaja Suriah yang tidak jarang dituduh Syi'ah oleh para takfiri karena keberpihakan mereka pada pemerintah dan tanah airnya untuk memerangi kelompok-kelompok teroris yang menghancurkan Suriah yang damai sejak ribuan tahun.

Yang jadi pertanyaan, mengapa Habib Luthfi tidak mengundang para ulama takfiri provokator teroris Suriah seperti Adnan Aroor, Ghayyats as suri atau Kurayyim Rajih?

Jawabannya jelas, ini Konferensi Internasional Bela Negara, tempat berkumpulnya para ulama nasionalis dan moderat yang menyerukan cinta tanah air dan bela negara, bukan para ulama radikal, provokator dan separatis.

Habib Luthfi memang jarang bicara langsung tentang Suriah, namun apa yang ditunjukkan beliau sudah sangat jelas. Karena beliau tahu persis Indonesia dan Suriah punya kesamaan penting, yaitu menjunjung Kebhinekaan dan pluralitas bangsa sejak ribuan tahun lamanya, dan ini yang coba dihancurkan gerombolan teroris takfiri dengan fitnah sektarian dan koar-koar 'khilafah'-nya.

Konferensi Bela Negara ini adalah langkah preventif jenius dari ulama kita Habib Luthfi dari ulah oknum-oknum yang berniat "men-Suriahkan" Indonesia dengan segala fitnah sektarian mereka.

***

Jelas, foto ini bukan sekedar foto dua orang ulama yang sedang menangis berpelukan, tapi maknanya jauh lebih besar dari itu. Satu hal yang harus kita ingat benar-benar adalah wasiat beliau, "Bela Negara itu wajib! Bela Negara itu wajib! Bela Negara itu wajib!".


Artikel ini ditulis oleh Ahmad Zain, Generasi Muda NU