Konfercab VII Fatayat NU Sumenep, Tingkatkan SDM Kader

 
Konfercab VII Fatayat NU Sumenep, Tingkatkan SDM Kader

LADUNI.id, Sumenep - Dalam Pelaksanaan Konferensi Cabang VII Fatayat NU Sumenep, dihadiri oleh Bupati A Busyro Karim, diharapkan akan mampu melahirkan kader militan dengan SDM mempuni. 

Bupati Sumenep, KH A Busyro Karim menegaskan bahwa Fatayat NU Kabupaten Sumenep sebagai badan otonom Nahdlatul Ulama (NU), harus memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM) untuk meningkatkan kualitas kaderisasi.

Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si, mengatakan, Fatayat NU Sumenep harus meningkatkan kaderisasi yang kuat dan berkualitas untuk melanjutkan perjuangan memajukan lembaga dan masyarakat utamanya kaum perempuan.

“Fatayat NU Sumenep harus memiliki kader militan sehingga tidak mencetak kader pragmatis, yang melibatkan dirinya hanya untuk mencari keuntungan pribadi semata, bukan mengedepankan kepentingan organisasi dan masyarakat,” tegas Bupati pada Konferensi Cabang VII Fatayat NU Kabupaten Sumenep, di Kantor PCNU setempat, Kamis (05/09/2019).

Ia menyatakan, sebagai organisasi kader sudah seyogyanya Fatayat memuculkan kader yang siap mengabdi dan komitmen dalam memajukan NU.
Untuk itu, mencetak kader harus yang militan dilakukan dengan cara kaderisasi sistimatis melalui strategi dan rencana yang matang mulai tingkat kabupaten hingga desa.

“Pengembangan SDM kader dapat dilakukan dengan meningkatkan tingkat pendidikan formal, pelatihan-pelatihan, serta pengembangan skill. Sudah saatnya kader NU mengisi semua pos peran-peran sosial, ekonomi dan politik,” tutur Bupati dua periode ini.

Sementara itu Ketua PCNU Sumenep, KH. Panji Taufik berharap, pemimpin Fatayat NU adalah orang yang mempunyai program-program yang jelas untuk memperjuangkan organisasi. Bahkan, pemimpin Fatayat NU Sumenep merupakan orang yang mampu merangkul semua pihak baik mulai tingkat desa hingga kabupaten.

“Pemimpin itu bukan sekedar orang yang bisa mengimami saja, namun mampu merangkul semua potensi, karena di Sumenep sudah banyak orang yang siap menjadi imam,” pungkasnya. (ibn)