Ziarah di Makam Citrosoman Jepara

Memperoleh Donasi Sebesar : Rp 0. Donasi Sekarang
 
Ziarah di Makam Citrosoman Jepara

Liku Sejarah

Adipati Tjitrosomo I adalah bupati yang memimpin kota ukir tahun 1745-1778. Tjitrosomo I bernama Ki Wuragil Djiwosuto: putra Ki Karboso Reksodjiwo, Adipati Gedung Kiwo. Ki Wuragil merupakan pengawal setia dari Sultan Agung Mataram. Sebelum bertugas di kabupaten Jepara, dia pernah menggantikan posisi ayahnya sebagai Adipati di Gedung Kiwo.

Alkisah, pada suatu saat terjadi huru-hara dengan penjajah Belanda. Sosok Ki Wuragil adalah orang yang sanggup memimpin para adipati di pesisir utara Jawa (mulai Probolinggo hingga Tegal) dan berhasil menumpas ontran-ontran (kekacauan) itu. Atas keberhasilannya itulah dia dianugerahi gelar Bupati Prangwadono.

Selanjutnya, ketika bertugas menjadi adipati Jepara dia mendapat julukan baru: Adipati Tjitrosomo. Upah dari tugasnya itu dihargai dengan lahan seribu jung bertempat di desa Sendang (sekitar 500 meter dari kecamatan Kalinyamatan). Di Sendang, Tjitrosomo I mendirikan tempat peribadatan yakni "Masjid Tjitrosomo" yang dibangun abad ke-18. Karena telah mengalami beberapa kali renovasi kecuali mustaka (puncak), nama masjid pun berubah nama menjadi masjid "An-Nur".

Dibelakang Masjid An-Nur, Adipati Tjitrosomo disemayamkan dengan diapit makam kedua istrinya: putri Amangkurat I dan putri Adipati Soejonopoero. Dari kedua istrinya itu, Adipati Tjitrosomo I memiliki 47 anak (14 putra dan 33 putri). Keturunannya tersebar di provinsi Jawa Tengah dan sekitarnya. Sebagian dari anaknya menjadi adipati termasuk Adipati Tjitrosomo III yang merupakan salah satu putranya.

Selain Tjitrosomo II (yang dimakamkan di desa Bapangan kabupaten Jepara), Adipati Tjitrosomo hingga VII dimakamkan ditempat yang sama. Ayah serta ibunda RA Kartini, Adipati RMAA Sosroningrat dan Mas Ajeng Ngasirah juga disemayamkan didepan serambi bangunan makam Adipati Tjitrosomo I.
 


Lokasi Wisata Ziarah
 

Makam itu hanya ramai setiap Jumat (Wage) dan saat Suro (Muharram) tiba. Qadir menuturkan, peziarah yang datang tidak seramai di Mantingan. Penduduk Kalinyamatan dan sekitarnya yang berziarah menurut dia bisa dihitung dengan hitungan jari.

Semestinya, makam peninggalan Adipati Tjitrosomo dijadikan salah satu rujukan wisata religi di kabupaten Jepara. Apalagi letaknya bisa dijangkau dari berbagai arah (Kudus, Demak maupun Semarang), lokasinya di Desa Sendang, Kecamatan Kalinyamatan, Kabupaten Jepara. Setelah berhenti dipertigaan Purwogondo lalu kurang lebih ditempuh 500 meter ke arah desa Sendang sampailah di tempat tujuan.