Ziarah di Makam Syekh Muhammad Hendro Kusumo, Pendakwah Islam di Gambiran Pati

Memperoleh Donasi Sebesar : Rp 0. Donasi Sekarang
 
Ziarah di Makam Syekh Muhammad Hendro Kusumo, Pendakwah Islam di Gambiran Pati

Daftar Isi

Laduni.ID, Jakarta - Syekh Muhammad Hendro Kusumo beliau adalah ulama besar yang mensiarkan dan mendakwahkan agama islam di daerah Gambiran, Pati. Beliau adalah putra ulama masyur Pati KH. Ahmad Mutamakkin.

Sudah menjadi kebiasaan di kalangan keluarga santri, anaknya akan dipondokkan kepada kiai lain, bahkan sebelum menggantikan posisi bapaknya, kadangkala beliau harus mengenyam pendidikan di pondok pesantren lebih dari satu kali. Ternyata Syeik Muhammad Hendro Kusumo merasa kerasan tinggal di Gambiran sampai akhir hayatnya beliau dimakamkan di Kajen, Gambiran, Sukoharjo, Margorejo, Pati. Kompleks makam Mbah Hendro terletak di tepi sungai Gambiran.

Profil

Syekh Muhammad Hendro Kusumo merupakan putra KH Mutamakkin ( ulama besar yang sangat terkenal di daerah Pati dan sekitarnya ). Kedatangan Mbah Hendro abad ke-18 ( begitu julukannya ) di Gambiran adalah untuk menuntut ilmu dan sekaligus membantu mengembangkan agama Islam di Gambiran.

Guru-guru beliau di antaranya:
KH. Mutamakkin

Lokasi Makam

Makam Syekh Muhammad Hendro Kusumo berada di Komplek Makam Dukuh Gambiran Rt. 01 Rw. 05 Desa Sukoharjo, Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati.

Haul

Haul Syekh Muhammad Hendro Kusumo, diperingati setiap tanggal 27 Rajab tahun Hijriah, masyarakat Desa Sukoharjo bersama dengan keluarga besar Mbah KH Mutamakkin mengadakan Haul. 

Motivasi Ziarah Menurut Syekh An Nawawi al Bantani

1. Untuk Mengingat mati dan Akhirat
2. Untuk mendoakan
3. Untuk mendapatkan keberkahan
4. Memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ke makam orang tua

Fadilah

Makam Syekh Muhammad Hendro Kusumo banyak dikunjungi para peziarah dan santri. Tak hanya datang dari wilayah Tuban saja. Banyak peziarah yang datang dari luar kota dan bahkan dari luar Jawa yang makamnya berada di Komplek pemakaman di Desa Gambiran, Pati.

Ada keyakinan dari masyarakat dan santri yang datang ke sana bahwa dengan berziarah, berdoa dan bertawassul di makam Syekh Muhammad Hendro Kusumo, maka akan diberi kemudahan dalam mendapatkan keturunan yang sholeh dan sholehah, dimudahkan dalam mencari Jodoh, Dimudahkan dalam mencari rezeki.

Oleh-oleh

Oleh-oleh yang bisa dibeli dan dibawa pulang usai ziarah di Pati di antaranya:
Carang Madu, Getuk Lupis, Kerupuk Ampo, Kerupuk Daging, Kue Moho, Telur lurik, Lepet Jagung, Jeruk Pamelo, Kacang Pati

Raden Fatah adalah pendiri dan raja Demak pertama dan memerintah tahun 1500-1518.
 

Profil

KH. Ahmad Sholeh adalah putra kedua dari KH. Muhammad Nur pendiri Pondok Pesantren Langitan. Beliau lahir di Tuban sekitar tahun 1820 an.  KH. Ahmad Sholeh menikah 1287 Hijriyah dengan Raden Nyai Asriyah, puteri KH. Mukhtar (pengasuh Pondok Pesantren Cepoko, Kabupaten Nganjuk). Dari pernikahan tersebut lahir putera dan puteri diantaranya:

  1. Nyai Shofiyah (dinikahkan dengan KH. Khozin, penerus estafet K.H. Ahmad Sholeh di Pondok Pesantren Langitan)
  2. KH. Dahlan Hasbullah
  3. KH. Adnan
  4. Nyai Sholihah (dinikahkan dengan KH. Zainuddin Mojosari, Kabupaten Nganjuk)
  5. Nyai Khodiyah (dinikahkan dengan KH. Rofi’i Gondanglegi, Kabupaten Nganjuk)
  6. Satu puteri lagi yang dinikahkan dengan KH. Nur Iman (berdomisili di Tuban).

Guru-guru beliau di antaranya:

  1. KH. Muhammad Nur (Ayahanda KH. Ahmad Sholeh)
  2. K.H. Abdul Qodir atau Abdul Qohhar (Pesantren Al-Najiyah Sidoresmo, Surabaya)
  3. K.H. Hasbullah (Pesantren Sambilangan, Madura)
  4. Syekh Nawawi Banten
  5. Syekh Ahmad bin Zaini Dahlan (Imam dan Mufti Mahzab Syafi’i di Mekkah al-Mukaromah)
  6. Syekh Muhammad Al-Muqri
  7. Syekh Muhammad bin Sulaiman Hasbullah Al-Makki
  8. Syekh Ahmad Nahrowi
  9. Sayyid Muhammad Saleh bin Sayyid Abdur Rahman Az-Zawawi
  10. Syekh Zahid, Syekh Umar Asy-Syami
  11. Syekh Yusuf Al-Mishri
  12. Syekh Jamal (Mufti Mazhab Hanafi)

Untuk kelanjutannya tentang Profil beliau silahkan baca di Biografi KH. Ahmad Sholeh

Lokasi Makam

KH.  Ahmad  Sholeh  mengasuh  Pondok Pesantren Langitan, selama kurang lebih 32 tahun. Beliau wafat pada tahun 1320 H./1902 M. dan dimakamkan di  kompleks pesarean di Desa Widang, kurang lebih 400 meter sebelah utara kompleks Pondok Pesantren Langitan.

Haul

Haul beliau diperingati tiap tahun pada bulan Shofar tahun Hijriah di pesantren Langitan Tuban

Motivasi Ziarah Menurut Syekh An Nawawi al Bantani

1. Untuk Mengingat mati dan Akhirat
2. Untuk mendoakan
3. Untuk mendapatkan keberkahan
4. Memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ke makam orang tua

Fadilah

Makam KH. Ahmad Sholeh banyak dikunjungi para peziarah dan santri. Tak hanya datang dari wilayah Tuban saja. Banyak peziarah yang datang dari luar kota dan bahkan dari luar Jawa yang makamnya berada di Komplek pemakaman di Desa Widang, Tuban.

Ada keyakinan dari masyarakat dan santri yang datang ke sana bahwa dengan berziarah, berdoa dan bertawassul di makam  KH. Ahmad Sholeh, maka akan dibukakan alam pikiran dan hatinya dalam menerima ilmu, Diberi kemudahan dalam mencari rezeki, diberi kemudahan dalam mencari jodoh, dan diberi kemudahan dalam mendapatkan anak sholeh dan sholehah.

Oleh-oleh

Oleh-oleh yang bisa dibeli dan dibawa pulang usai ziarah di Tuban di antaranya:
Cumi Crispy, Kecap Laron, Keripik Gayam, Buah Siwalan, Legen, Terasi Udang, Amplo, Gemblong, Ikan asin Tuban, Kerupuk ikan