Kajian Kitab Hikam Pasal 24, 'Keajaiban Wujud Allah'

 
Kajian Kitab Hikam Pasal 24, 'Keajaiban Wujud Allah'

LADUNI.ID, Jakarta - Kajian Kitab Al-Hikam Pasal 24 tentang 'Keajaiban Wujud Allah'

Oleh: Asy-Syaikh Al-Habib Shohibul Faroji Azmatkhan

Asy-Syaikh Ahmad Ibnu Muhammad Ibnu Atho'illah As-Sakandari dalam Kitab Al-Hikam Pasal 24, menyebut:

يا عجبا كيفَ يظهرُالوجودُفى العدمِ ، ام كيفَ يَثبُتُ الحادثُ معَ من لهُ وَصفُ القِدَمِ

"Sungguh sangat ajaib, bagaimana tampak wujud dalam ketiadaan, atau bagaimana dapat bertahan sesuatu yang hancur itu, di samping dzat yang bersifat qidam."

Penjelasan (Syarah)

Yakni, sesuatu yang hakikatnya tidak ada, bagaimana dapat tampak ada wujudnya. Hakikat 'Adam [tidak ada] itu gelap, sedangkan wujud itu bagaikan cahaya terang.

Demikian pula bathil dan haq. Bathil itu harus rusak dan binasa, sedangkan yang haq itulah yang harus tetap kuat bertahan.

Kata Kaifa yang jumlahnya ada sepuluh, semua isim Istifham, tapi yang dimaksudkan menggunakkan arti Ta'ajjub (heran), dan arti menafikan (tidak mungkin).

Ta'ajjub itu karena syuhudnya (penyaksian) kepada Allah, jika hamba sudah syuhud kepada Allah semua wujud selain Allah itu hilang dari pandangan mata hatinya, semua selain Allah itu sama sekali tidak ada wujudnya.

Kesimpulan

Wujud Allah itu Maha Benar (Al-Haq), Maha Jelas (Az-Zhahir), Maha Ada (Al-Wujud), Maha Cahaya (An-Nur), dan Maha Sempurna (Al-Kamil).

Sementara selain Allah akan rusak binasa, hanya sementara.

Referensi, Asy-Syaikh Ahmad Ibnu Muhammad Ibnu Atho'illah As-Sakandari, Kitab Al-Hikam, Pasal 24.