Wisata Ziarah dan Ngalap Berkah di Makam Syech Maulana Malik Ibrahim Maghribi Boyolali

 
Wisata Ziarah dan Ngalap Berkah di Makam Syech Maulana Malik Ibrahim Maghribi Boyolali

Sekilas Sejarah
Makam ini cukup potensial sebagai tempat ziarah, karena terdapat Petilasan Ki Kebo Kanigoro, petilasan Syekh Maulana Malik Ibrahim Maghribi, Petilasan Ki Ageng Pantaran. Pengunjung dapat menikmati pemandangan alam di kaki Gunung Merbabu dan air terjun Si Pendok. Setiap tanggal 20 Suro diadakan event upacara tradisional Buka Luwur.

Berada di Pantaran Desa Candisari Kecamatan Ampel. Yang berjarak tempuh dari kota 17 km. Pengunjung juga dapat menikmati pemandangan alam di kaki Gunung Merbabu dan air terjun Si Pendok. Di sini juga terdapat fasilitas-fasilitas seperti: Bangsal tempat tirakat, Bukit Perkemahan Indraprasta.

Menurut Sardjono, juru kunci makam, Ki Ageng Pantaran adalah salah seorang tokoh penyebar agama Islam yang hidup di zaman kerajaan Demak Bintoro. Jasa Ki Ageng Pantaran banyak dikenal masyarakat setempat, ketika berhasil mendirikan masjid di tempat itu. ”Masjid inilah yang disebut masjid Pantaran yang artinya seusia atau sepantaran dengan pembangunan masjid Demak Bintoro,” kata Sardjono.

Konon, wilayah yang kemudian dinamakan Desa Pantaran itu semula kondisinya gersang. Tetapi kemudian menjadi makmur setelah Ki Ageng Pantaran bersama salah seorang pertapa berhasil menemukan mata air besar di perut gunung Merbabu. Mata air tersebut kini dikenal dengan nama Grojokan Sipendok. Airnya mengalir jernih melalui sungai yang membelah Desa Pantaran.

Pada hari Jum'at pekan terakhir di bulan Sura selalu diadakan Ritual Buka Luwur di makam Syekh Maulana Malik Ibrahim Maghribi atau Ki Ageng Pantaran di Desa Candisari, Kecamatan Ampel, Boyolali. Tradisi Buka Luwur ini sampai sekarang masih dilestarikan oleh warga sekitar makam. Sejak pagi hari warga sudah berbondong-bondong datang dengan sabar menanti rangkaian acara.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN